Hanya Tinggal Beltim Zona Oranye, 5 Kabupaten dan 1 Kota, Zona Merah

Hanya Tinggal Beltim Zona Oranye, 5 Kabupaten dan 1 Kota, Zona Merah

belitongekspres.co.id, ZONA resiko penularan Covid-19 di Bangka Belitung (Babel) mulai jadi perhatian. Dari empat zona merah sebelumnya, kemarin dua kabupaten menyusul juga. Hanya menyisakan satu zona oranye, yaitu Kabupaten Belitung Timur. Bahkan kemarin, Kamis (22/7) penularan virus ini bertambah signifikan yakni 528 kasus baru orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan penambahan terbanyak di Pangkalpinang sebanyak 137 kasus. Kemudian disusul Belitung Timur sebanyak 87 kasus, Belitung 82 kasus, kabupaten Bangka 78 kasus, Bangka Baeat 56 kasus, Bangka Tengah 50 kasus dan Banhka Selatan 38 kasus. Demikian ini dilaporkan Satgas Penanganan Covid-19 Babel, tadi malam. Kasus pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 juga bertambah 9 orang, dua di Pangkalpinang, dua Bangka dan dua di Belitung. Kemudian satu pasien meninggal di Bangka Barat, satu Bangka Tengah, satu di Bangka Selatan dan satu di Belitung Timur. "Dengan demikian kumulatif pasien konfirmasi yang meninggal dunia hingga saat ini sudah 511 orang. Untuk pasien yang dinyatakan sembuh per 22 Juli kemarin, ada 294 orang," jelas Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa. Mikron menambahkan, mereka yang masih isolasi atau sedang menjalani perawatan untuk sembuh sebanyak 4.186 pasien. Untuk kumlatif jumlah positif saat ini 28.149 dan yang sembuh 23.452. Mikron mengingatkan, bahwa capaian yang baik dalam penanganan Covid-19 tidak lain berkat kerja semua pihak serta kesadaran dan kepedulian dari masyarakat yang terus konsisten, terlibat dan memberi andil dalam pengendalian dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Babel. "Setiap pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses dan capaian yang sudah tercipta dengan baik akan kembali tidak kondusif, dan mundur ke belakang," tukasnya. Pihaknya juga mengimbau dan mendorong kepada Satgas/pemerintah daerah di kabupaten/kota untuk mengaktifkan dan mengoptimalkan fungsi dan peran Posko Covid-19 di kecamatan dan desa/kelurahan yang berada di daerah perbatasan sebagai upaya pengendalian kasus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya lagi. Disamping itu, pihaknya juga menyarankan seluruh pemerintahan daerah kabupaten/kota di Babel semestinya menerapkan PPKM mikro. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat mengurangi tingkat transmisi dengan segera, berbarengan dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas respon kesehatan. "Supaya level situasi pandemi dapat melandai, menurun, dan kian membaik," sebutnya. 180 Kabupaten/Kota Zona Merah Sementara itu, secara nasional, sejumlah daerah di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ada 180 kabupaten dan kota dengan status zona merah. Ini merupakan yang terbanyak sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia. "Zonasi risiko tingkat kabupaten/kota saat ini menunjukkan perkembangan yang kurang baik. Saat ini kabupaten/kota dengan zona risiko tinggi menjadi yang terbanyak selama pandemi. Jumlahnya 180 kabupaten dan kota," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/7). Jumlah kabupaten/kota zona merah itu terbanyak berada di Jawa Timur. Di Jawa Tengah ada 29 kabupaten/kota dengan status zona merah Corona. "Adapun zonasi ini didominasi oleh kabupaten/kota dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 33 kabupaten/kota. Lalu, Jawa Tengah 29 kabupaten/kota dan Jawa Barat 21 kabupaten/kota," jelas Wiku. Dia meminta semua elemen masyarakat bergotong royong menurunkan jumlah kasus, kasus aktif dan bed occupancy rate (BOR). Tujuannya agar 180 kabupaten/kota bisa turun statusnya menjadi zona kuning atau oranye. "Untuk itu perlu dipastikan, sebelum dilakukan pembukaan bertahap, kita wajib bergotong royong dalam meningkatkan testing dan menurunkan angka kematian. Perkembangan yang sudah baik, seperti kasus positif, kasus aktif dan BOR harian, yang menunjukkan penurunan serta kesembuhan yang meningkat, ini harus terus dipertahankan," papar Wiku. Tembus 3 Juta Kasus Selain itu, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia telah menembus angka 3 juta kasus. Dari jumlah itu, satu juta kasus disumbang hanya dalam waktu sebulan. Ini setekah dalam sebulan terakhir, kasus Corona berkali-kali memecahkan rekor. Hingga pada 22 Juli 2021, angka kasus Corona kini telah menembus tiga juta kasus. Pada Kamis (22/7), tercatat ada tambahan 49.509 kasus baru Corona di Indonesia. Dengan penambahan itu, total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 3.033.339 kasus. Hanya butuh waktu satu bulan saja untuk mencapai tambahan satu juta kasus. Selain itu, ada 36.370 pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona. Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi selama pandemi. Jumlah total pasien yang sembuh berjumlah 2.393.923 orang. Untuk pasien yang meninggal dunia, tercatat ada 1.449 pasien. Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 79.032 orang. Masyarakat diminta selalu mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Yatu disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak. (jua/rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: