Layanan PCR RSUD Belitung Sudah Bisa Digunakan, Tarif Rp280 Ribu?
BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Setelah sekian lama menunggu, akhirnya layanan pemeriksaan PCR Mandiri di RSUD dr H Marsidi Judono Kabupaten Belitung sudah bisa digunakan. Pelayanan pemeriksaan PCR Mandiri dan Aplikasi Pendaftaran Online dilaunching, Kamis (11/11). Launching pelayanan tersebut dilakukan oleh Bupati Belitung H Sahani Saleh dan dihadiri Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, Sekretaris Daerah (Sekda) Belitung MZ Hendra Caya, Forkopimda Belitung dan undangan lainnya. Bupati mengatakan, dengan hadirnya layanan mandiri PCR di Belitung itu untuk memudahkan pemeriksaan. Sebab, sebelumnya harus mengirim sampel dan dikirim ke luar Belitung untuk memeriksakan hasilnya. "Nah sekarang dengan tersedianya alat dan sudah bisa digunakan, alat itu bukan hanya memeriksa virus Corona tetapi juga virus lainnya," kata H Sahani Saleh kepada Belitong Ekspres. Menurut Bupati, pemeriksaan PCR di RSUD harus melalui pendaftaran secara online, sehingga bisa memberikan kepastian bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan tersebut. "Nanti akan kita infokan tata caranya melalui berbagai media seperti selebaran atau lain-lainnya," ujarnya. Kata Bupati yang akrab disapa Sanem, untuk tarif harga layanan PCR berkisar Rp 280 ribu hingga Rp 300 ribu, namun tetap mengikuti sesuai arahan Kemenkes RI. "Labkesda Provinsi Babel menurunkan harga menjadi Rp 280 ribu, mungkin kita akan menggunakan harga itu nantinya," ujarnya. Kemudian Sanem berharap dengan adanya PCR di RSUD dr H Marsidi Judono tentunya penanganan Covid-19 akan lebih baik. Dengan demikian tidak lagi mengira-ngira kasus Covid-19 dan tentu prosesnya akan lebih cepat. Selain itu, layanan PCR itu juga mendukung pariwisata. Pasalnya, apabila daerah yang menjadikan PCR sebagai syarat penerbangan, maka wisatawan bisa mendapatkan layanan PCR di RSUD. "Jadi wisatawan bisa memeriksakan di RSUD mau PCR ataupun antigen juga bisa," terangnya. Sementara itu Direktur RSUD dr H Marsidi Judono dr Hendra, Sp.An, mengatakan layanan PCR di RSUD digunakan untuk syarat perjalanan, dan tracing testing pasien Covid-19, sehingga kegunaannya cukup luas. "Alhamdulillah, hari ini kita launching peralatan laboratorium canggih kita dan memang sudah ditunggu masyarakat kenapa belum juga dilaunching," kata dr Hendra kepada Belitong Ekspres. Dokter Hendra mengungkapkan penyebab lama launching layanan PCR di RSUD terkendala standarisiasi validasi semua sarana prasarana alat kesehatan sumber daya manusia (SDM) standar operasional prosedur (SOP) biosecurity, dan biosafety harus sesuai dengan Kemenkes. Tentunya sekarang RSUD Marsidi Judono sudah dapat akun resmi sebagai laboratorium jejaring pemeriksaan Covid 19 dengan nomor Lab C 928. "Tadi sudah dijelaskan mesin PCR ini sudah memiliki minimal pemeriksaan, 1 kali running 96 sampel kalau tidak ada gagal, sehari maksimal 7 kali running siklus, kapasitas dimaksimalkan dengan SDM cukup dan tersedia stoknya bisa sampai 500-an," jelasnya. Kata dia, untuk pelayanan PCR itu 24 jam, namun hanya untuk pasien kritis yang ada suspec Covid-19. Sedangkan untuk perjalanan tidak ada sistem emergency. Untuk pendaftaran boleh kapan saja karena pakai online. "Mekanismenya hanya tinggal memilih waktu pemeriksaan, dan pengambilan sampel waktunya ditentukan dari pukul 2 siang sampai pukul 6 sore. Jadi kalau daftar malam ini, besok datang jam 2 siang maupun jam 6 sore, dan bisa mendaftar 3 hari sebelumnya," jelasnya. Bagi yang ingin mendapatkan pelayanan bisa mendaftar di aplikasi secara online melalui pcr.belitung.go.id. Di sana masyarakat bisa mendaftar langsung. Dan hasil pemeriksaanpun tersedia di aplikasi itu dan aplikasi Peduli Lindungi. Kalau ambil sampel hari ini dan besok sore hasilnya keluar, hasilnya berlaku untuk 3 hari setelahnya. Jadi kalau mau berangkat tidak bisa mendadak," ujar dr Hendra kembali menjelaskan. Kemudian dr Hendra menerangkan, yang mereka dibangun itu bukan hanya laboratorium PCR saja. Namun juga Biosafety level 2 dan laboratorium ini adalah salah satu persyatatan untuk melakukan PCR. "PCR itu alat saja namun pemeriksaan untuk Covid- 19 bisa untuk HIV, sars penyakit emerging, memeriksa malaria. Bahkan bisa memeriksa makanan minuman zat-zat toxin yang ada tinggal mengganti reagenya saja, begitu luas fungsinya," tandasnya. (dod)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: