SMKN 2 Tanjungpandan Jadi Lokasi Isoter Covid-19, Siswa Belajar Daring

SMKN 2 Tanjungpandan Jadi Lokasi Isoter Covid-19, Siswa Belajar Daring

belitongekspres.co.id, TANJUNGPANDAN - SMK Negeri 2 Tanjungpandan, Belitung resmi dijadikan sebagai lokasi isolasi terpusat (Isoter) pasien Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel), Minggu (22/8). Sebelum beroperasi, Isoter yang berlokasi di Desa Air Ketekok, dilakukan peninjauan langsung oleh Gubernur Babel Erzaldi Rosman didampingi Kapolda Babel Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI Jangkung dan Bupati Belitung H Sahani Saleh. Gubernur Erzaldi mengatakan, tempat Isoter ini rencananya akan beroperasi pada Rabu (25/8) mendatang dan akan dikelola langsung oleh pihak Pemprov Babel. Ada sebanyak 16 kelas yang akan digunakan. Dari 16 kelas itu, dapat menampung sebanyak 80 kamar. Setiap kamar akan diisi oleh enam pasien. "Untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa sementara memang dialihkan secara daring. Untuk setiap kamar nanti akan ditambah fasilitas. Seperti kipas angin maupun AC serta tempat jemuran," kata Erzaldi kepada wartawan. Ia memuji atas kesiapan Pemerintah Daerah (Pemda) Belitung khususnya pihak SMK Negeri 2 Tanjungpandan, terkait penggunaan sekolahan tersebut sebagai Isoter. "Di sini kita lihat WC dan kamar mandinya sangat bagus. Sehingga tempat ini memang layak dijadikan sebagai tempat isolasi," jelasnya. Orang nomor satu di Babel itu mengungkapkan, setelah dioperasikan Rabu nanti, pihaknya akan mengirim perawat untuk bertugas di SMKN 2 Tanjungpandan. Kemudian mengirimkan peralatan lain seperti tabung oksigen. Dengan adanya tempat isolasi terpusat ini, Erzaldi berharap di Kabupaten Belitung tidak ada lagi orang yang terpapar Covid-19 melakukan isolasi secara mandiri. "Karena isoman khawatir masyarakat tidak disiplin. Sehingga nanti menimbulkan klaster baru," jelasnya. Erzaldi belum memastikan sampai kapan sekolah tersebut digunakan sebagai Isoter Mengingat tempat tersebut adalah kelas belajar mengajar. "Saat ini kita memikirkan visi kemanusiaan terlebih dahulu. Untuk belajar mengajarkan saat ini masih secara online. Jadi tempat tersebut masih bisa kita gunakan," tukasnya. (kin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: