Warga Desa Tanjung Rusa Keluhkan Aktivitas PT SSS, Ini Masalahnya

Warga Desa Tanjung Rusa Keluhkan Aktivitas PT SSS, Ini Masalahnya

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MEMBALONG - Warga Dusun Nyurun Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong keluhkan aktivitas penanaman pohon kayu putih oleh PT SSS. Pasalnya kegiatan tersebut dinilai sudah merusak lingkungan dan kawasan hutan habitat madu lokal. Ketua RW 03 Dusun Nyurun Desa Tanjung Rusa Sahali menceritakan, awalnya pihak perusahaan PT SSS datang tanpa sosialisasi kepada masyarakat maupun kepada kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKM). Padahal kata Sahali, di dalam kawasan hutan Dusun Nyurun banyak aktivitas warga untuk mencari rezeki. Belum lagi penanaman pohon sengon dan sawit oleh pihak PT atau perusahaan lain sehingga lahan untuk warga bertani menjadi semakin sempit. "Kami bukan tidak terima adanya investasi karena gak ada sosialisasi di awal dan MoU secara tertulis membuat warga menjadi takut jika terjadi sesuatu hal di kemudian hari," kata Sahani kepada Belitong Ekspres, Senin (8/11). Menurutnya, kemudian timbul masalah baru terkait penanaman pohon kayu putih tersebut. Sebagian warga menerima dan ada juga warga yang menolak. "Kita ingin masyarakat bisa kembali kompak dan gotong royong seperti dulu, sebelum adanya penanaman pohon kayu putih tersebut," sebutnya. Dijelaskan Suhali, mayoritas mata pencaharian warga di Dusun Nyurun adalah melaut, berkebun dan bertani seperti menanam lada dan sawit. "Petuah dari orang tua kita dulu, agar selalu menjaga alam sehingga bisa di nikmati sampai anak cucu dan kita juga sering di datangi orang dari geopark agar menjaga hutan dan laut begitu juga dari dinas atau pemerintah agar menjaga lingkungan," sebutnya. Namun ujar Suhali, apa yang terjadi sekarang hutan dirusak bahkan kawasan hutan madu juga rusak, sehingga pendapatan warga dari madu turun drastis. Dalam satu sarang madu bisa menghasilkan 30 botol atau sekitar 20 kilogram madu. Sedangkan jika di rupiahkan bisa mencapai Rp 2 sampai Rp 3 juta. "Jadi kami rasa tidak perlu di ganti dengan penanamn kayu putih kemudian, katanya penghijauan tetapi hutan masih asri dan kayu yang masih segar malah di tebang. Itu bukan penghijauan tapi pengerusakan," tegasnya. Suhali menambahkan, penanaman kayu putih mulai dari Dusun Sabung, Dusun Tanjung Rusa dan Dusun Nyurun ada sekitar 90 hektar sedangkan di dalam arel tersebut banyak terdapat kebun warga, sungai, rawa dan danau. "Sedangkan lokasi yang di inginkan oleh perusahaan adalah tempat masyarakat beraktivitas atau mencari nafkah. Belum lagi kondisi di dusun kami yang kacau balau akibat adanya penanam tersebut," pungkasnya. (rez)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: