Pemkab Belitung Mulai Berikan Obat Pencegahan Kaki Gajah

Pemkab Belitung Mulai Berikan Obat Pencegahan Kaki Gajah

Pencanangan itu ditandai dengan minum obat pencegahan kaki gajah oleh Bupati Belitung, H Sahani Saleh dan Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie--

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung mulai mencanangkan pemberian obat pencegahan massal kaki gajah atau filariasis.

Pencanangan itu ditandai dengan minum obat pencegahan kaki gajah oleh Bupati Belitung, H Sahani Saleh, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie dan unsur forkopimda, camat dan kades bertempat di Gedung Serbaguna, Selasa (18/10) kemarin.

Bupati Belitung H Sahani Saleh mengatakan, minum obat pencegahan kaki gajah itu guna melakukan pencegahan, sebab jika sudah terkena dan sudah membesar itu tidak ada obatnya.

Oleh sebab itu dalam langah pencegahan ini, agar minum obat itu. "Memang tidak ada obat yang manis, tapi obat tadi tidak manis dan tidak pahit dan saya tadik minum 9 butir," kata H Sahani Saleh usai minum obat itu.

BACA JUGA:Pansus DPRD Babel Bakal Usul Perubahan Kawasan Hutan

Maka dari itu, mereka juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, jangan sampai masyarakat khawatir melihat dosis obatnya banyak, karena banyak masyarakat yang masih takut minum obat.

"Jadi setelah ini tim terpadu akan melibatkan semua unsur dan masyarakat dalam hal mensosialisasikan dan memberikan obat itu," kata bupati yang karib disapa Sanem itu.

Sanem juga mengatakan, saat ini persediaAn obat pencegahan itu dikirim ke Belitung. Itu guna melakukan pencegahan, sebab di Belitung masih ada kasus kaki gajah itu.

Apalagi, sebagai destinasi wisata, tentunya kesehatan masyarakat harus diperhatikan. "Perhatian kita terhadap kesehatan, kaitannya penyakit pandemi, karena kalau ada malaria, DBD dan kaki gajah, mana ada orang yang mau datang ke Belitung," terangnya.

BACA JUGA:Hindari Dulu Paracetamol Sirup Pada Anak, Ada Kaitan dengan Ginjal Akut Misterius

Sanem mengatakan, saat ini ada 16 desa yang sudah ditemukan kasus kaki gajah dengan jumlah 127 orang yang ditemukan pada darahnya terdapat cacing filaria. Bahkan ada satu keluarga dengan empat anggota keluarga yang sudah terkena. 

"Itu nanti berbahaya karena kakinya terus membesar, akhirnya tidak produktif. Tolong anjuran pemerintah ini diikuti, jangan sampai ada yang tidak mau makan obat ini," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Penyakit Tropis Kementerian Kesehatan dr. Regina Sidjabat mengatakan, yang paling dikhawatirkan dari penyakit kaku gajah yakni saat sudah sampai kronis dan kaku membesar.

Saat kaki membesar bisa menyebabkan cacar sehingga penderita tidak bisa bekerja secara baik. "Kalau besar, operasi pun tidak bisa menolong," sebutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: