Apa Itu Keluarga Toxic, Kenali Ciri dan Cara Menanganinya

Apa Itu Keluarga Toxic, Kenali Ciri dan Cara Menanganinya

Ilustrasi keluarga toxic--Pexels/RDNE Stock project

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Keluarga toxic. Biasanya terjadi di sebuah Keluarga yang secara rutin atau teratur bersikap toxic. Misalnya tindakan menyakiti atau yang memberikan dampak negatif bagi satu sama lain.

Khususnya bagi anak, faktor ini dianggap salah satu yang memengaruhi kondisi mental maupun emosional anak secara mendalam.

Akan Tetapi, tak banyak orang tua yang menyadari, jika yang mereka lakukan merupakan toxic pada anak. 

Untuk itu kenali ciri-ciri keluarga toxic, agar kita bisa menghadapi keluarga yang toxic tanpa harus memutus hubungan darah yang terjalin.

Penting untuk mengenali tanda-tanda keluarga toxic, seperti perilaku manipulatif, verbal atau fisik yang tidak sehat, penyalahgunaan emosional, atau pola hubungan yang merugikan.

Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat lebih memahami dinamika yang terjadi.

  • Tetap Jaga Kesehatan Mental dan Emosional

Pertahankan kesehatan mental dan emosional Anda dengan melakukan kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan pribadi, seperti olahraga, meditasi, menjaga hubungan sosial yang positif di luar keluarga, atau mendapatkan dukungan dari teman, mentor, atau terapis.

  • Tetapkan Batasan dan Jaga Jarak yang Sehat 

Buat batasan yang jelas dalam hubungan dengan keluarga toksik. Anda mungkin perlu mengurangi kontak atau menghindari interaksi yang merugikan dengan mereka. Prioritaskan diri sendiri dan kebutuhan Anda.

BACA JUGA:Amalkan Zikir Ini Sebelum Tidur, Insyaallah Berkah dan Tidur Lebih Tenang

  • Cari Dukungan dari Luar Keluarga 

Jangan takut untuk mencari dukungan dari orang-orang di luar keluarga. Berbicaralah dengan teman dekat, anggota keluarga lain yang lebih sehat, atau bergabung dengan kelompok dukungan yang dapat memberikan perspektif dan dukungan positif.

  • Jaga Perspektif yang Sehat

Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas perilaku keluarga Anda, dan Anda tidak harus menanggung konsekuensinya. Jaga perspektif yang sehat tentang diri Anda dan ingatkan diri Anda sendiri bahwa Anda berhak mendapatkan kehidupan yang sehat dan bahagia.

  • Ambil Kendali atas Hidup Anda Sendiri

Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda kontrol dalam hidup Anda. Tetapkan tujuan, tingkatkan keterampilan, dan bangun kehidupan yang sehat di luar pengaruh keluarga toksik. Ambil kendali atas hidup Anda sendiri dan jangan biarkan keluarga menentukan nasib Anda.

  • Pertimbangkan Bantuan Profesional 

Jika Anda merasa kesulitan menghadapi keluarga toksik dan hal itu mempengaruhi kesejahteraan Anda secara signifikan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor. 

Mereka dapat membantu Anda dalam memproses emosi, mengembangkan strategi yang efektif, dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: