Pemprov Babel Tingkatkan 4 Sektor untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025
Penjabat Gubernur Babel, Sugito--Diskominfo Babel
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) menargetkan peningkatan empat sektor utama pada tahun 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sektor-sektor yang akan menjadi fokus utama adalah pertambangan, non-pertambangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Langkah ini diambil guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Belitung dan sekitarnya.
Penjabat Gubernur Babel, Sugito, menyatakan bahwa pengembangan sektor-sektor tersebut menjadi prioritas untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
"Kami tidak bisa stagnan, harus ada langkah strategis untuk menggerakkan empat sektor ini agar mencapai pertumbuhan ekonomi Babel yang berkelanjutan," ujar Sugito, Selasa 7 Januari 2025.
BACA JUGA:Kapan Pengajuan KUR BRI 2025 Dimulai? Berikut Jadwal, Syarat dan Panduan Lengkapnya
Pemprov Babel, bersama DPRD, BPS, akademisi, dan Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Babel, telah melakukan rapat dengar pendapat untuk menyusun rencana penguatan sektor-sektor tersebut.
Dari diskusi tersebut, ditemukan bahwa transformasi ekonomi berkelanjutan menjadi kata kunci utama, yang harus diwujudkan melalui pengembangan empat sektor tersebut.
"Transformasi ekonomi berkelanjutan harus menjadi fokus kita. Kebijakan pusat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto banyak relevansinya dengan Kepulauan Babel, seperti swasembada pangan dan energi. Kami berharap hal ini dapat diterapkan dan membawa perubahan positif bagi daerah kita," lanjut Sugito.
Untuk mewujudkan tujuan ini, Sugito menekankan empat langkah penting. Pertama, kebijakan yang mendukung transformasi ekonomi, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan program kerja Kepala Daerah selama lima tahun ke depan.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Imlek 2025, Swiss-Belresort Belitung Tawarkan Paket Eksklusif Penuh Keberuntungan
Kedua, perubahan pola pikir masyarakat menjadi lebih produktif dan berorientasi pada aksi nyata, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Babel.
Ketiga, perlu adanya revitalisasi kelembagaan dan budaya aparatur, khususnya dalam pengelolaan sektor pariwisata. Evaluasi Organisasi Tata Kerja (SOTK) di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sektor-sektor terkait dapat bekerja secara sinergis.
Keempat, pemerintah perlu mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran untuk mendukung sektor-sektor unggulan, seperti pertanian dan swasembada pangan.
"Kami mendengar keluhan petani terkait modal, gagal panen, dan masalah pemasaran produk. Solusi yang bisa diambil adalah melalui dukungan politik, seperti subsidi pupuk dan permodalan KUR," jelas Sugito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara