10 Negara dengan Perekonomian Terlemah di Asia, Indonesia Masuk Daftar Termiskin?
![10 Negara dengan Perekonomian Terlemah di Asia, Indonesia Masuk Daftar Termiskin?](https://belitongekspres.disway.id/upload/83308f4d7ec89feb0b3fb183534d588d.jpg)
Ilustrasi: Negara dengan Perekonomian Terlemah di Asia--freepik
Kirgiztan, atau Republik Kirgiz, merupakan negara ekonomi terlemah keenam di Asia Tengah dengan PNB per kapita sebesar US$5.830 atau sekitar Rp95,46 juta.
Rendahnya tingkat PNB per kapita di negara ini dipengaruhi oleh sistem pendidikan yang kurang berkembang, terbatasnya sumber daya alam, serta ketergantungan tinggi pada sektor pertanian.
Bahkan, sekitar 32 persen penduduk Kirgiztan masih hidup di bawah garis kemiskinan, mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi negara tersebut.
7. Pakistan (PNB US$6.350 per Kapita)
Berikutnya Pakistan. Pakistan memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi hal ini belum cukup untuk menjadikannya negara yang makmur. Faktanya, sekitar 40 persen penduduknya masih hidup dalam kemiskinan struktural.
PNB per kapita Pakistan tercatat hanya sebesar US$6.350 atau sekitar Rp103,97 juta. Rendahnya angka ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti maraknya korupsi, dominasi elit dalam pemerintahan, serta konflik berkepanjangan antara kelompok agama dan sekuler.
BACA JUGA:Aplikasi Penghasil Uang 2025 Terbukti Membayar, Main Game Raup Saldo DANA Rp1,3 Juta
8. Bangladesh (PNB US$7.690 per Kapita)
Selanjutnya, sebagai negara berkembang di Asia, Bangladesh masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan. PNB per kapita negara ini hanya mencapai US$7.690 atau sekitar Rp125,91 juta.
Penyebab utama kondisi ini antara lain terbatasnya kesempatan kerja, buruknya kondisi lingkungan—termasuk tempat tinggal dan sanitasi—serta adanya diskriminasi gender yang masih menghambat perkembangan sosial dan ekonomi.
9. Palestina (PNB US$8.170 per Kapita)
Palestina, yang terletak di kawasan Asia Barat, memiliki PNB per kapita sebesar US$8.170 atau sekitar Rp133,75 juta, lebih rendah dibandingkan beberapa negara Asia lainnya.
Kondisi ini dipengaruhi oleh konflik berkepanjangan serta insiden genosida yang terus terjadi di wilayah tersebut. Selain itu, pembatasan perdagangan dan berbagai kebijakan yang diberlakukan oleh Israel terhadap Palestina semakin memperburuk situasi ekonomi negara ini.
BACA JUGA:Batas Maksimal Pembelian Token Listrik Diskon 50% Februari 2025, Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: