Penambang Timah Tewas Diterkam Buaya, Jenazah Korban Akhirnya Ditemukan

Penambang Timah Tewas Diterkam Buaya, Jenazah Korban Akhirnya Ditemukan

Penambang Timah Tewas Diterkam Buaya, Jenazah Korban Akhirnya Ditemukan-Istimewa-

Kolong-kolong bekas tambang timah yang dibiarkan menggenang selama bertahun-tahun seringkali berubah menjadi habitat alami predator tersebut.

"Sudah beberapa orang di Kabupaten Bangka yang meninggal dunia karena diterkam buaya, terutama saat menambang timah atau mencari ikan di sungai," ujar Kepala BPBD Bangka, Rumansyah, dalam pernyataannya, Sabtu 5 Juli 2025.

Rumansyah mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan, jika memungkinkan, menghindari beraktivitas di wilayah perairan yang diketahui menjadi tempat tinggal buaya.

BACA JUGA:Wow! Rp40 Triliun Investasi Asing Bakal Masuk Bangka Belitung, Ini Daftar Proyek Besarnya

“Lebih baik menghindari aktivitas di aliran sungai yang rawan buaya, karena umumnya korban tidak bisa diselamatkan jika sudah diterkam,” tegasnya.

Peringatan Keras bagi Penambang Sungai

Serangan yang menimpa Febri menjadi peringatan keras bagi para penambang timah dan pencari ikan yang masih beraktivitas di sungai-sungai wilayah Bangka. Meskipun kawasan seperti Sungai Pelaben sudah lama dikenal sebagai habitat buaya liar, insiden tragis seperti ini masih terus berulang.

Warga sekitar mengaku sudah sering melihat buaya berkeliaran di sungai, namun baru kali ini predator tersebut menyerang manusia secara langsung.

Kejadian ini pun kembali memunculkan desakan agar pemerintah daerah dan instansi terkait memberikan perhatian lebih terhadap keselamatan warga, termasuk upaya mitigasi risiko di lokasi rawan serangan buaya.

Dengan semakin seringnya kasus serangan buaya di wilayah Bangka Belitung, perlindungan dan keselamatan warga harus menjadi prioritas utama.

BACA JUGA:Gubernur Babel Copot Direktur RSUD Soekarno, Gegara 17 Ventilator Senilai Rp5 Miliar Hilang

Pemerintah daerah bersama aparat terkait diharapkan dapat memasang rambu peringatan, membatasi akses warga ke titik rawan, dan memberikan edukasi menyeluruh tentang potensi bahaya di lingkungan sekitar tambang dan sungai.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: