Cetak Laba Rp26,53 Triliun, BRI Fokus Perkuat Fondasi Bisnis Lewat Transformasi

Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam konferensi pers laporan kinerja keuangan Triwulan II 2025 yang digelar di Kantor Pusat BRI, Jakarta--(Dok: BRI)
BACA JUGA:Aksi Nyata BRI di Hari Sungai Nasional, Jaga Ekosistem Lewat Bersih-Bersih dan Edukasi Sampah
Sementara itu, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan bahwa BRI terus memperkuat kualitas layanan bisnis mikro sebagai upaya mendorong pertumbuhan pelaku usaha kecil agar lebih sehat dan berkelanjutan. Menurutnya, proses layanan yang lebih cepat dan tepat sasaran menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan nasabah mikro yang semakin dinamis.
“Salah satu langkah strategis yang kami tempuh adalah melalui business process reengineering di segmen mikro. Inisiatif ini difokuskan pada empat pilar utama, yakni penguatan human capital, pembenahan proses dan model bisnis, peningkatan produk dan kebijakan, serta penguatan kapabilitas di bidang manajemen risiko dan data,” terang Akhmad.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran penting sinergi dalam Holding Ultra Mikro (UMi)—yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM dalam mendorong inklusi keuangan di sektor informal.
“Hingga akhir Triwulan II 2025, Holding Ultra Mikro berhasil menjangkau 34,7 juta debitur aktif, dengan jumlah rekening simpanan mikro mencapai 126 juta. Capaian ini menunjukkan peran nyata UMi dalam memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat akar rumput,” jelasnya.
BACA JUGA:AgenBRILink Batin Raya Hadirkan Layanan Jemput Bola, Permudah Pencairan PKH Warga Desa
Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menegaskan, komitmen BRI dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Melalui berbagai program strategis yang menyentuh akar ekonomi rakyat, BRI terus mendorong pemerataan inklusi keuangan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro.
Hingga akhir Juni 2025, BBRI telah membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku, sebuah inisiatif pemberdayaan terintegrasi berbasis potensi lokal. Langkah ini diklaim mampu memperkuat ketahanan ekonomi desa dan meningkatkan produktivitas UMKM di sektor riil.
Tak hanya itu, platform digital LinkUMKM yang dikembangkan BRI telah dimanfaatkan oleh lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM. Platform ini memberikan akses promosi, pemasaran digital, hingga pembinaan usaha guna mempercepat proses naik kelas para pelaku usaha kecil.
“BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas SDM UMKM. Sementara itu, jaringan AgenBRILink yang merupakan mitra keuangan BRI di tingkat desa, mengalami pertumbuhan signifikan.
BACA JUGA:QRIS TAP BRImo Permudah Transaksi, Cukup Tempel Ponsel ke EDC, Pembayaran Langsung Beres!
Hingga semester pertama 2025, jumlah AgenBRILink mencapai lebih dari 1,2 juta agen, atau tumbuh 22,60% secara tahunan (YoY). Para agen ini tersebar di 67 ribu desa, menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit diakses oleh layanan perbankan formal.
Dari sisi performa, AgenBRILink membukukan volume transaksi sebesar Rp843 triliun, meningkat 9,85% YoY. Agus menyebut bahwa peran AgenBRILink kini telah berevolusi dari sekadar penyedia layanan transaksi keuangan menjadi “lifestyle micro provider”, yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya.
“Dengan transformasi ini, AgenBRILink tidak hanya menjadi perpanjangan tangan BRI, tapi juga bagian dari ekosistem ekonomi desa yang dinamis dan inklusif,” kata Agus.
Agus juga menyatakan bahwa BRI secara aktif menyalurkan pembiayaan dan bantuan sosial guna memperkuat daya beli masyarakat serta menopang pertumbuhan sektor UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: