67 Lukisan Realis Juliansyah Hidupkan Kembali Potret Alam dan Budaya Urang Belitong

67 Lukisan Realis Juliansyah Hidupkan Kembali Potret Alam dan Budaya Urang Belitong

Pameran Lukisan Realis Juliansyah Hidupkan Kembali Potret Alam dan Budaya Urang Belitong-Istimewa-

GANTUNG, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Di balik setiap sapuan kuas Juliansyah, tersimpan kisah tentang alam dan wajah Urang Belitong. Dari sawah hingga tambang, dari senyum petani hingga jejak budaya lokal, semua ia hidupkan kembali dalam pameran tunggal bertajuk “Aku dan Alam Sekitarku”. 

Dengan 67 lukisan realis cat air, seniman yang akrab disapa Juju itu seolah mengajak pengunjung menyelami denyut kehidupan sehari-hari masyarakat Belitung Timur (Beltim).

Bukan sekadar lukisan, karya-karya Juliansyah adalah cermin kehidupan. Sapuan cat air di atas kertas Juju bercerita tentang alam dan wajah-wajah Urang Belitong.

Pameran tunggal di Cafe Bellville Billitone, Kecamatan Gantung, Sabtu 23 Agustus 2025, menghadirkan 67 lukisan realis yang seakan memotret kembali denyut kehidupan sehari-hari masyarakat.

BACA JUGA:Investasi Tambak Udang di Beltim, PT VIP Janjikan 99 Persen Tenaga Kerja Lokal

Pameran ini terbilang istimewa lantaran seluruh karya dibuat dengan media kertas menggunakan teknik cat air. Melalui sentuhan realis, Juju berhasil menghadirkan potret keseharian masyarakat Gantung.

Potret keseharian masyarakat mulai dari aktivitas pertambangan, pertanian, hingga kearifan lokal yang diwariskan oleh budaya Urang Belitong di Kabupaten Beltim.

Lukisan Realis sebagai Cermin Budaya Lokal

Meski baru serius menekuni dunia seni lukis sejak 2023, karya Juju telah memperlihatkan kedalaman visual dan pesan yang kuat. Mayoritas lukisan menampilkan manusia sebagai objek utama, dengan ekspresi serta aktivitas yang begitu dekat dengan realitas masyarakat sehari-hari.

“Lukisan harus bisa berbicara, terus bercerita tentang kehidupan. Bagi saya, seorang seniman berkarya bukan untuk menjadi yang terbaik, tapi agar karyanya mampu menjadi bahan renungan banyak orang,” ujar seniman senior Belitung, Mansyur Mas’ud, yang hadir memberikan apresiasi tinggi.

BACA JUGA:Daftar Lengkap 10 Pejabat Pemkab Belitung yang Kena Mutasi dan Rotasi

Mansyur menilai pameran tunggal Juliansyah memiliki nilai historis tersendiri. “Dari tujuh kabupaten/kota di Bangka Belitung, mungkin baru Gantung yang menggelar pameran tunggal semacam ini. Ini sebuah epicentrum yang gelombangnya bisa menyebar ke berbagai daerah,” tambahnya.

Dukungan Pemerintah untuk Seni Rupa dan Ekonomi Kreatif

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Beltim Hendri memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.

Menurutnya, pameran tersebut menjadi bukti nyata bahwa karya seni rupa berkualitas bisa lahir dari desa, sekaligus mengangkat nama Gantung hingga dikenal lebih luas.

“Kalau melihat tempatnya, orang mungkin tak percaya pameran seni semacam ini bisa digelar di desa. Tapi inilah buktinya. Kegiatan ini sangat berkelas dan pantas mendapat perhatian lebih luas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: