SMA Unggul Garuda di Belitung Timur, Peluang Baru Cetak SDM Kuat dan Berprestasi
SMA Unggul Garuda di Belitung Timur, Peluang Baru Cetak SDM Kuat dan Berprestasi-Muchlis Ilham/BE-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - SMA Unggul Garuda resmi hadir di Kabupaten Belitung Timur dan menjadi momentum besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah.
Kehadiran sekolah unggulan nasional ini membuka akses pendidikan elite bagi putra-putri Beltim sehingga mereka bisa bersaing di level nasional tanpa harus meninggalkan daerah sejak usia sekolah.
Kebijakan ini juga menjawab harapan pemerintah daerah agar siswa berprestasi tidak hanya menjadi penonton, melainkan ikut terlibat langsung dalam ekosistem pendidikan unggul yang disiapkan negara.
Pemerintah pusat memastikan jalur khusus untuk siswa lokal sebagai bentuk afirmasi agar anak-anak daerah bisa mengakses pendidikan berkualitas tinggi.
Direktur Bina Talenta Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek RI, Adi Nuryanto, menjelaskan SMA Unggul Garuda dirancang untuk menjaring talenta terbaik dari seluruh Indonesia, termasuk daerah tempat sekolah berdiri.
BACA JUGA:Realisasi PAD Belitung 2025 Lampaui Target, Ini Sektor Penyumbang Terbesar
“Bupati Belitung Timur menaruh perhatian besar agar putra-putri daerah bisa menjadi bagian dari SMA Unggul Garuda, baik sebagai siswa maupun tenaga pendidik,” ujar Adi saat memaparkan perkembangan pembangunan dan sistem penerimaan siswa pada Selasa 16 Desember 2025.
Pernyataan tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memberi ruang seluas mungkin bagi generasi muda di Kabupaten Belitung Timur.
Adi menjelaskan seleksi peserta didik menggunakan skema berimbang antara prestasi akademik maupun nonakademik, aspek sosial ekonomi, serta keterwakilan daerah.
Dari total kuota penerimaan, 20 persen dialokasikan secara khusus untuk siswa asal Belitung Timur. Angka ini menjadi peluang strategis bagi siswa lokal yang selama ini memiliki keterbatasan akses pada sekolah unggulan berstandar nasional.
BACA JUGA:Tegas! Bupati Beltim Copot Kepala Puskesmas Usai Bayi Meninggal Diduga Telat Dirujuk
Selain kuota daerah, 50 persen penerimaan ditetapkan berdasarkan capaian prestasi, baik akademik maupun nonakademik. Sementara 30 persen lainnya diberikan kepada siswa dari keluarga dengan latar belakang ekonomi tertentu.
Skema ini dirancang agar SMA Unggul Garuda tidak hanya dipenuhi siswa berprestasi, tetapi juga menjadi ruang pendidikan inklusif bagi mereka yang memiliki potensi besar namun terkendala situasi ekonomi.
Adi menegaskan kuota afirmasi bagi daerah bukan sekadar formalitas, melainkan kesempatan nyata bagi siswa lokal yang memiliki prestasi dan lolos kriteria seleksi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: