BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel) diminta untuk jaga nama baik negara Indonesia di mata dunia menjelang perhelatan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung.
Apalagi menjelang perhelatan pertemuan G20 Belitung pada 7-9 September 2022 ada kebijakan pemerintah pusat menaikan harga tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM). Yaitu, BBM Pertalite, Solar dan Pertamax.
Anggota DPRD Provinsi Babel Beliadi mengakan, saat ini ia banyak mendapatkan keluhan masyarakat. Sebab, untuk mencari nafkah dari tambang timah susah karena razia, harga timah dan sawit juga turun, begitu juga dengan komoditas sumber ekonomi masyarakat yang lain.
BACA JUGA:Kecelakaan di Batu Itam, Pelajar Ngebut Tewas di Tempat Usai Adu Kambing
"Maka lewat media ini saya meminta dengan hormat kepada Penjabat Gubernur dan Kapolda Babel agar menghimbau perusahaan perusahaan sawit supaya "on the track" membeli tandan buah segar (TBS) sesuai keputusan harga TBS sawit yang ditetapkan provinsi," kata Beliadi kepada Belitong Ekspres, Senin (5/9) kemarin.
Labih lanjut, Anggota Komisi 1 DPRD Babel itu menghimbau agar tidak melakukan razia pada tambang rakyat selama G20 Belitung. Selain ia juga menghimbau PT Timah Tbk dan semelter tidak menurunkan harga timah. Pasalnya, hal itu untuk menghindari aksi demo dari masyarakat penambang dan petani selama G20 berlangsung.
BACA JUGA:Fakta Baru Terungkap Usai Pengunjung Tewas Dikeroyok di THM Karaoke Sari Laut
"Ada nama baik negara yang harus kita jaga sama-sama akan tidak bagus jika selama G20, ada demo dimana-mana dan bertebaran spanduk protes razia tambang, harga timah turun, sawit susah jual harga sawit turun," tegas Beliadi.
BACA JUGA:Tiga Pekerja Karaoke Sari Laut Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
BACA JUGA:Pesawat N219 Nurtanio Karya Anak Bangsa Akan Dipamerkan di Ajang G20 Belitung
Apalagi tambah Politisi Gerindra itu, saat ini pemerintah pusat juga sudah menetapkan kebijakan harga BBM yang naik cukup tinggi. Tentu bukan hal mustahil di tengah naiknya harga BBM, himpitan ekonomi menimpa masyarakat menyebabkan aksi masa tidak bisa dibendung.
"Maka sekali lagi dalam kesempatan ini saya meminta kepada Penjabat Gubernur dan bapak kapolda Babel agar arif dan bijaksana mengendalikan situasi yang ada," tandas Ketua DPC Gerindra Kabupaten Beltim itu.