Menurut Irjen Pol Nico Afinta , hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. "Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.
Ditambahkan Nico, laga di Stadion Kanjuruhan berjalan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa.
BACA JUGA:Belitong FC Akan Seleksi Pemain Liga 3 Babel, Persibel Belum Pastikan Ikut
Kekecewaan ini yang memantik mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial. Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan
Yakni, dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Disinggung soal penembakan gas air mata dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan bertindak anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
"Terjadi penumpukan penonton, maka terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata Kapolda Jawa Timur.
Sementara itu, Bupati Malang M Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
BACA JUGA:Hadiah dan Piala Akhirnya Diserahkan Kepada Juara Liga Bupati Belitung Cup 2022
"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Ini merupakan pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.
Data Terakhir Korban Meninggal di Kanjuruhan 125 Orang
Berbedar disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Ia menyatakan, jumlah korban meninggal dunia tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebanyak 125 orang.
Kapolri mengatakan, sebelum dilakukan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia disebutkan berbagai versi. Namun, setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.