BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR – Program inovasi Media Edukasi dan Liputan Seputar Inflasi (Melek Inflasi) resmi diluncurkan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Pemkab Beltim).
Pemkab Beltim meluncurkan secara resmi Program Melek Inflasi tersebut bertempat di Gedung Auditorium Zahari MZ, Senin (26/12) kemarin.
Melek Inflasi merupakan program pengenalan, penyebarluasan literasi inflasi kepada seluruh masyarakat Beltim yang diprakarsai oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Beltim.
“Dalam rangka pengendalian inflasi itu kan kita harus mengedukasi dulu apa sih inflasi itu," kaya Kepala Bagian Ekbang Sekretariat Daerah Kabupaten Beltim Tri Astuti Ramadhani Haliza.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 309 Nelayan Beltim Terima Bansos Pengendalian Inflasi, Segini Nilainya
Haliza menjelaskan, sebenarnya literasi ini sudah dilaksanakan satu tahun belakangan. Mamun ini untuk lebih menyebarluaskan informasi tentang inflasi secara luas dengan menggunakan media sosial yang sangat familiar di masyarakat.
Menurutnya, Program Melek Inflasi dengan memanfaatkan tiga akun media sosial pada Facebook, Instagram dan Youtube yang terintegrasi dengan website Lawang Beltim (beltim.go.id).
Tri berharap program Melek Inflasi bisa mengedukasi masyarakat dengan baik. sehingga menimbulkan kesadaran diri masyarakat untuk turut ambil bagian dalam pengendalian inflasi daerah.
“Kalau masyarakat sudah paham tentang inflasi dan cara mengendalikannya, otomatis masyarakat bisa mengatasinya dengan belanja bijak ataupun mandiri pangan dengan program menanam di pekarangan rumah,” beber Tri.
BACA JUGA:Motor PCX dan Mio Warga Tanjungpandan Dibakar Tetangga Sendiri, Ini Motif Pelaku
Sementara itu, Bupati Beltim Burhanudin menjelaskan, faktor penyebab Inflasi yang dipicu oleh konflik geopolitik menjadi salah satu isu sentral saat ini.
Di mana, gejolak harga komoditas pangan dan energi bisa menjadi sumber masalah yang menghambat laju pemulihan ekonomi negara-negara di dunia dari dampak pandemi Covid-19.
“Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri telah menginstruksikan isu inflasi tergolong sebagai isu prioritas yang penanganannya diperlakukan seperti isu pandemi Covid-19,” kata Burhanudin.
Ia berharap seluruh pihak bisa saling bersinergi dan berkolaborasi serta memaksimalkan peran dan fungsi masing-masing dalam upaya menjaga inflasi di daerah. Terlebih masih banyak masyarakat yang belum paham tentang inflasi.
BACA JUGA:Pasal Membuang Sampah Sembarangan, Warga Tanjungpandan Nekat Bakar Motor Tetangga