BELITONGEKSPRES.CO.ID - Permainan lawas Lato-lato saat ini sedang viral. Hampir seluruh anak-anak daerah di Indonesia demam akan mainan lawas Lato-lato tersebut.
Virus permainan Lato-lato tak hanya menulari kalangan anak-anak, tapi juga orang dewasa. Orang dewasa ikut penasaran akan mainan lawas Lato-lato ini.
Seperti di Pulau Belitung baru-baru ini sampai dibuat perlombaan. Ya, Lomba Lato-lato melibatkan anak-anak TK dan SD, memang memanfaatkan viralnya mainan lawas itu.
Viralnya permainan Lato-lato ini juga menjadi berkah bagi para pedagang. Pedagang mainan Lato-lato menjamur hingga di pinggir jalan.
BACA JUGA:Kisah Anggota Polri Pensiun di Usia Muda, Rizal Mustaktim Pilih Terjun ke Dunia Politik Pemilu 2024
BACA JUGA:Pemutaran Film Lokal Belitung Berjudul 'Ngendere' Mendapat Apresiasi Bupati
Harga yang pun ditawarkan bervariasi. Ada yang dijual kisaran harga Rp 7 ribu hingga Rp 25 ribu per buahnya. Tergantung kualitas mainannya.
Kembali ke mainan Lato-lato. Lato-lato adalah permainan dengan dua bandulan bola yang masing-masing diikat dengan dua utas tali.
Dua utas tali yang terhubung di satu cincin dan dimainkan dengan cara membentur-benturkan kedua bola tersebut. Hingga benturan itu menimbulkan bunyi cukup keras.
Dengan warna-warna cantik yang menarik mata, serta cara memainkannya yang sedikit menantang membuat anak-anak merasa penasaran memainkannya.
BACA JUGA:Kapolres Pindah Tugas, AKBP Tris Lesmana Zeviansyah: Belitung Selalu Ada di Hati Saya
Seiring ketenarannya, Lato-lato kini banyak menimbulkan pro-kontra di masyarakat.
Sebagian masyarakat menganggap demam Lato-lato ini memberikan dampak positif bagi anak-anak agar tidak terpaku memegang ponsel.
Kemudian Lato-lato juga dipercaya dapat melatih konsentrasi dan fokus.