Tiga tahun kemudian kewenangan mengenai bahaya permainan diawasi langsung di bawah naungan Child Protection and Toy Safety.
Kaitan dengan Homo Ludens
Mengenai fenomena lato-lato, dosen program studi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari berpendapat bahwa manusia berperan sebagai homo ludens atau mahkluk yang suka bermain selalu memiliki permainan tren di setiap eranya.
Dalam hal ini, tren permainan anak-anak maupun dewasa akan mengikuti perkembangan ekonomi dan zaman.
“Masing-masing zaman atau era selalu punya zeitgest atau yang kita sebut sebagai jiwa zaman. Kebetulan, sekarang permainan lato-lato. Siapa yang menyebabkan permainan tersebut populer, salah satunya produsen media permainan anak dan saya kira hal ini akan berulang pada waktu mendatang,” jelasnya dilansir dari laman resmi Unair pada Kamis, 5 Januari 2022.
BACA JUGA:PPKM Dicabut Angin Segar Pariwisata di Belitung, Ini Harapan Yoga Nursiwan
BACA JUGA:Nasib Pengembangan KSPN Belitung Dapat Perhatian Khusus, Pj Gubernur Babel Sepakat Dengan 3 Cara
Ia melanjutkan, kepopuleran permainan lato-lato sangat dipengaruhi dengan adanya media teknologi yang membuat permainan tersebut dikenal oleh banyak orang.
Namun, kebertahanan sebuah permainan sangat ditentukan dengan kemunculan permainan-permainan berikutnya. Sehingga, permainan lato-lato akan bertahan hingga permainan baru lainnya muncul dan menjadi tren di era selanjutnya.
Perihal nilai-nilai dalam permainan lato-lato, ia menyampaikan bahwa nilai-nilai dalam permainan anak-anak semuanya sama yaitu mengandung nilai pleasure, interaktif, dan kompetitif.