Siswa SD yang mengalami bullying akan lebih pemalu dari siswa lainnya. Bahkan ia cenderung menyendiri dan menjauhi semua teman-temannya. Raut wajahnya juga terlihat murung.
Jika tak segera mendapatkan penanganan seperti halnya memberikan perhatian khusus dan mendengarkan keluh kesahnya, korban bully akan lebih sering bolos sekolah. Bahkan ia enggan untuk sekolah lagi.
Akan sangat mengkhawatirkan jika pelaku bully berada di lingkungan yang sama dengan korbannya. Hal ini bisa memicu tindakan bully di luar sekolah.
Terisolasi Dalam Pergaulan
Siswa yang mengalami bully akan merasa terisolasi dalam pergaulan. Di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya, ia akan merasa kesepian karena tidak memiliki teman. Khususnya teman sebaya.
Hal tersebut terjadi karena ia memang sengaja lebih memilih menarik diri dari pergaulan. Bisa juga karena ia dijauhi oleh teman-temannya. Kondisi ini bisa membuatnya kuper (kurang pergaulan).
Menurunnya Prestasi Akademik
Bahaya lainnya yang ditimbulkan dari bully bagi siswa SD ialah menurunnya prestasi akademik. Sudah bukan rahasia lagi bila bully bisa membuat prestasi akademik jadi merosot jatuh.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa proses kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan fokus agar berjalan efektif dan memberikan hasil yang baik. Hal inilah yang menjadi kendala bagi korban bully.
BACA JUGA:Peta Mutu Sekolah
Saat belajar di sekolah, ia tak akan bisa fokus karena rasa takut, khawatir, ataupun perasaan tak nyaman lainnya. Hal ini membuatnya kehilangan kemampuan untuk menerima materi dengan baik.
Gangguan Pola Tidur
Korban bully juga akan mengalami gangguan pola tidur sehingga membuatnya tidak bersemangat ketika menjalani rutinitas sehari-hari. Tidurnya terasa tidak nyenyak karena pikirannya terganggu.
Memar
Bahaya yang satu ini timbul apabila korban mengalami kekerasan secara fisik. Bisa karena ditampar, ditendang, dipukul, didorong, digigit, dijambak, dicakar, dan masih banyak lagi.
Kehilangan Selera Makan