Refleksi Kurikulum Merdeka: Guru Loss Everything

Senin 30-01-2023,23:13 WIB
Editor : Redaksi BE

Ketiga, beban guru dalam mengajar dan kegiatan sekolah dalam kalender akademik tidak memungkinkan mereka secara keseluruhan mendokumentasikan pembelajaran dan praktik, baik secara digital, kreatif, maupun inovatif.

Beberapa di antaranya, berhasil menerbitkan aksi nyata, tetapi mengorbankan jam belajar sehingga banyak keluhan para guru yang sibuk shooting dan meninggalkan kelas. Itu merupakan masalah yang serius karena penerapan kurikulum KM yang diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa, seharusnya tidak menambah beban bagi guru dan mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pemerintah dan dinas pendidikan harus memastikan bahwa penerapan KM dilakukan dengan tepat dan memperhatikan kondisi praktis di sekolah sehingga dapat menghindari masalah-masalah yang muncul.

BACA JUGA:Bahaya Bully Bagi Siswa SD dan Cara Pencegahannya

Tak jarang, para guru mengikuti dua pelatihan sekaligus secara daring dalam jam pelajaran, sekali tepuk tiga kegiatan dilaksanakan. Hal ini dapat menyebabkan guru kewalahan dan kurang fokus dalam pelatihan yang diikuti, sehingga dampaknya pada hasil pembelajaran siswa mungkin tidak optimal. 

Ini menunjukkan bahwa perlu ada pengaturan yang lebih baik dalam pelaksanaan pelatihan bagi guru, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran siswa dan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi perkembangan sekolah dan siswa.Yang terjadi, pelatihan jadi tak efektif dan layanan belajar terbengkalai. Jika siswa mengalami learning loss, guru loss everything. (*)

Kategori :