Tegas! KUB Nelayan Beltim Tetap Tolak Tambang Timah di Bibir Pantai Lalang, Ini Peran CV Aldo

Senin 06-02-2023,18:35 WIB
Reporter : Redaksi BE
Editor : Redaksi BE

Hal itu karena lokasi penambangan di bibir pantai Lalang termasuk kedalam izin usaha pertambangan (IUP) perusahaan tambang milik negara.

BACA JUGA:Harga Ayam Potong di Tanjungpandan Anjlok, Terjun Bebas Rp 15 Ribu Per Kg

BACA JUGA:Banyak Kaum Muda Alergi Partai Politik, Adi Prayitno Ungkap Penyebabnya

Dia menuturkan pihak-pihak tersebut sudah melakukan kesepakatan dan penambangan tersebut bisa dilanjutkan. Asalkan tidak menambang di laut atau jauh dari bibir pantai selama masih termasuk ke dalam IUP PT Timah.

"Nanti diatur care pembuangan teling diatur dari pengawas CV aldo sehingga tidak ada berdampak terhadap aktivitas nelayan mencari ikan," terang Muhamad.

Ia melanjutkan, CV Aldo sudah bekerja sama dengan PT Timah untuk mengakomodir pertambangan di bibir pantai semenjak seminggu terakhir (ketika penambang dan nelayan ada konflik).

Apabila penambang melakukan penambangan di laut, kata dia akan mendapatkan sanksi yaitu tidak diperbolehkan menambang lagi di daerah tersebut.

Disingung soal penandatanganan kesepakatan itu. Muhamad bilang belum ada hitam di atas putih hanya berupa bukti video yang disaksikan oleh 5 nelayan tersebut.

BACA JUGA:Gratis, Link Twibbon Cap Go Meh 2023, Berikut Cara Menggunakannya

BACA JUGA:Bupati Beltim Dukung Program GEMAPATAS, Amankan Batas Tanah Masyarakat

Sementara, berdasarkan nvestigasi wartawan yang mencoba menelusuri lokasi pertambangan, masih terdapat aktivitas tambang di bibir Pantai Lalang.

Terlihat puluhan unit alat penambangan yang berjarak sekitar 10 meter dari bibir pantai Atau sekitar 5 menit waktu tempuh jalan kaki dari pusat destinasi wisata Pantai Lalang.

Namun demikian, hanya sebagian yang beroperasi dan sebagian lagi tidak sedang beroperasi, tetapi peralatan penambang masih ada di lokasi.

Salah satu penambang yang tidak mau disebutkan namanya bilang, mereka terpaksa mencari nafkah. Makanya ia tetap beroperasi di tengah permasalahan dengan nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anak dan istrinya.

"Lapangan pekerjaan sulit bang, sekarang nak nambang dimane agik nok ade timah e ini jak dak banyak, kamek ukan nak nyari kaya gak nak nyarik untuk makan bang," katanya.

Kategori :