BELITONGEKSPRES.CO.ID - Keberuntungan sebagaimana kesialan, adalah soal bagaimana kita mengarahkan orientasi. Ke mana kita menghadapkan wajah kita, ke situlah kita memandang.
Jika kamu menghadapkan pikiran pada hal-hal suram, kamu tidak menyediakan ruang di dalam kepala untuk memperhatikan hal-hal yang cerah.
Sebaliknya, jika mengarahkan perhatian pada keberuntungan yang kamu peroleh hari ini, maka kamu mengelilingi diri dengan keberuntungan.
Kamu hanya punya kepedulian kepada hal-hal yang kamu maknai sebagai keberuntungan. Kesialan tidak ada, karena ia tidak masuk dalam ruang lingkup perhatianmu. Dan kamu akan menjadi orang yang bersyukur, karena keberuntungan mengelilingi hidupmu.
Namun, bila keberuntungan dan kesialan adalah soal pilihan, bagaimana cara orang memilih keberuntungan bagi dirinya. Sederhananya, ketika kamu memilih sesuatu, kamu cuma perlu menegaskan pilihan.
Ada sekian pilihan di hadapan kamu ataupun situasimu hari ini, dan kamu memilih secara bebas apa yang kamu inginkan.
BACA JUGA:Buruan SIKAT Link DANA Kaget Hari Ini 25 Mei 2023, Ada Saldo Gratis Rp 55 Ribu, Cepat Ambil
"Saya memilih sebagai orang yang beruntung dan saat ini adalah hari keberuntungan saya. Saya memilih meyakini bahwa saya orang yang beruntung, dan di masa depan saya lebih beruntung."
Jika kamu pernah mengucapkan kalimat afirmasi dan pikiran sadarmu berontak menyatakan bahwa kamu sedang menipu diri sendiri, maka kata memilih akan melumpuhkan perlawanannya.
Kamu memilih dan itu bukan sesuatu yang menghant am kekuatan negatif yang mungkin akan mengganggumu. Pendeknya, kamu memiliki hak pilih untuk menjalani hidupmu sendiri. Tidak peduli seberapa berat kondisi hidupmu.
Waktu yang paling tepat untuk menegaskan pilihan adalah ketika baru bangun tidur, dan ketika hendak tidur.
Melansir kanal Youtube.com/ Republic Creator, Seorang Psikolog dari Inggris Richard Wiseman berhasil menyimpulkan karakter orang-orang yang beruntung dan karakter itu bisa ditiru.
Menurut Richard Wiseman keberuntungan itu ada polanya, bisa dipelajari dan dipraktekkan. Psikolog ini mau meneliti kenapa orang yang selalu beruntung berada di tepat yang tepat, dan di waktu yang tepat pula.
BACA JUGA:Kamu Sudah Tahu Belum?, Ini Dia Manfaat Tersembunyi Orang Jarang Mandi
Dia mengumpulkan data 400 orang. Separuhnya mengatakan selalu beruntung dan separuhnya lagi mengatakan selalu sial. Setelah melakukan banyak percobaan, dia percaya bahwa sekarang bisa memahami mengapa orang lebih beruntung dibanding yang lain.