Dalam kondisi krisis tersebut, BRI kembali hadir memberikan solusi konkret—di antaranya dengan memfasilitasi pembiayaan untuk penggantian indukan sapi lama dengan yang baru dan lebih produktif.
“Kami bisa bertahan dan pulih karena kekompakan antaranggota, kejujuran dalam menjalankan organisasi, dan pemberian pakan berkualitas dengan kandungan nutrisi seimbang,” tegas Samsul.
Kini, Klaster Susu Mulya Abadi menjadi salah satu kelompok peternak dengan harga jual susu tertinggi di wilayahnya. Capaian ini tak lepas dari peran BRI yang secara konsisten memberikan pendampingan serta membangun sistem keuangan yang modern dan transparan.
“Setiap bulan, hasil penjualan susu dibayarkan langsung melalui rekening BRI. Sistem ini membuat pengelolaan keuangan kami lebih aman, transparan, dan tertib,” ujar Samsul.
BACA JUGA:KUR BRI Jadi Jalan Sukses Pemilik Usaha Masayu.r, Modal Cair Rp100 Juta
Setiap hari, menurut Samsul, Klaster Susu Mulya Abadi mampu menghasilkan hingga 10 ton susu segar, atau setara dengan 10.000 liter. Proses penyetoran dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
“Susu yang telah diperah akan disimpan terlebih dahulu dalam tiga unit mesin pendingin berkapasitas total 7.500 liter, sebelum akhirnya diangkut menggunakan truk tangki,” jelasnya.
Meski proses pemulihan pasca-wabah PMK masih menyisakan tantangan tersendiri, Samsul tetap optimistis. Ia meyakini bahwa semangat anggota dan dukungan dari BRI akan menjadi kunci kebangkitan yang berkelanjutan.
“Harapan kami, para peternak bisa menambah jumlah sapi dan meningkatkan produksi susu. Dengan kerja keras, kekompakan, dan dukungan dari BRI, saya yakin peternak di Pudak akan semakin maju dan sejahtera,” tutupnya penuh semangat.
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Kopi Asal Toraja Sukses Ekspor dan Pasok Coffee Shop di 5 Negara
Terpisah, Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, menegaskan bahwa BRI tidak hanya fokus memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha kecil, tetapi juga menjalankan strategi pemberdayaan yang menyeluruh.
Melalui program Klasterkuhidupku, BBRI turut membekali para pelaku usaha dengan berbagai pelatihan—mulai dari manajemen usaha, literasi keuangan, digitalisasi bisnis, hingga pendampingan berkelanjutan.
“Pendekatan ini dirancang untuk membangun ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan, sehingga pelaku UMKM bisa naik kelas dan memperluas pasar. Harapannya, peningkatan ini tidak hanya berdampak pada pendapatan pelaku usaha, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” kata Akhmad.***