Uniknya, sebagian besar produk tersebut merupakan hasil karya warga sekitar yang memanfaatkan peluang pasar dengan kreativitas mereka.
"Tanaman hias di sini ada yang dijual mulai dari Rp3.000 sampai ratusan juta rupiah. Selain tanaman, hasil karya warga juga ikut dipasarkan di kios-kios lain," tukas Tono.
Sebagian jenis tanaman hias yang dijual di Pasar Sekar Mulyo juga berasal dari warga sekitar yang tidak memiliki kios. Mereka menanam atau menyemai benih di rumah, lalu menjual hasilnya atau menitipkannya kepada pedagang yang berjualan di pasar.
Dengan cara ini, keberadaan Pasar Wisata Tani Sekar Mulyo turut memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat luas, tak hanya terbatas pada pemilik kios.
BACA JUGA:Transformasi BRI Lewat BRIVolution Reignite Dapat Dukungan Komisi XI DPR RI
Saat ini, para pedagang di pasar tersebut melayani pembeli dari berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Pemasaran melalui media sosial dan kemudahan pengiriman membuat transaksi menjadi lebih cepat dan praktis.
Tidak hanya itu, kenyamanan pembeli juga didukung oleh kemudahan sistem pembayaran. Pasar Sekar Mulyo telah menerapkan fasilitas transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sehingga pengunjung tak perlu repot membawa banyak uang tunai.
Terus Berkembang Berkat Klasterkuhidupku BRI
Perkembangan Pasar Wisata Tani Sekar Mulyo, Kota Batu, tidak lepas dari peran program Klasterkuhidupku yang digulirkan oleh BRI sejak tahun 2021.
Melalui pembinaan berkelanjutan, para pelaku usaha tanaman hias di kawasan ini mendapatkan berbagai kemudahan, mulai dari akses layanan simpan-pinjam hingga fasilitas transaksi dengan pelanggan.
Tono, menjelaskan bahwa keberadaan program ini sangat membantu keberlangsungan usaha. Aktivitas para anggota juga rutin terpantau, termasuk melalui kunjungan mingguan petugas BRI yang akrab disapa mantri.
“Biasanya setiap hari Selasa kami kumpul. Teman dari BRI datang mengambil setoran tabungan atau cicilan dari anggota,” tutur Tono.
Selain rutinitas mingguan, kelompok usaha Sekar Mulyo juga mengadakan pertemuan bulanan. Kegiatan ini tak hanya dimanfaatkan untuk diskusi dan edukasi bersama pihak BRI, tetapi juga menjadi ajang gotong-royong dan pembenahan lingkungan sekitar pasar.
Melalui pendampingan intensif dan fasilitas pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), para petani tanaman hias di Sekar Mulyo mampu bertahan.
BACA JUGA:BRI Berhasil Salurkan BSU Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja, Dorong Daya Beli Masyarakat
Bahkan tumbuh, di tengah tantangan ekonomi—termasuk saat masa pandemi Covid-19. Dukungan tersebut terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi keluarga mereka hingga kini.