Namun, karena semua berbasis sistem, kesalahan input data juga langsung terbaca. Itulah sebabnya ketelitian menjadi kunci utama.
3. Tunjukkan Usaha yang Produktif dan Benar-Benar Aktif
BRI tidak menyalurkan KUR untuk usaha yang masih sebatas rencana. Usaha harus sudah berjalan minimal enam bulan dan memiliki aktivitas yang bisa diverifikasi.
Untuk memperkuat kepercayaan pihak bank, pemohon sebaiknya menyiapkan:
- Foto lokasi usaha yang jelas
- Bukti transaksi penjualan dan pembelian
- Catatan sederhana arus kas bulanan
- Bukti pembayaran supplier atau pembelian bahan baku
Semakin hidup data usaha yang ditampilkan, semakin besar peluang pengajuan diterima. Bank ingin memastikan bahwa dana KUR benar-benar menjadi bahan bakar produktivitas, bukan sekadar pinjaman konsumtif.
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Rp100 Juta untuk UMKM November 2025, Ini Syarat, Simulasi Angsuran & Cara Pengajuan
4. Jaga Rekam Jejak Keuangan Agar Tetap Bersih
Ini bagian yang paling sering diabaikan. Sebelum menyetujui pengajuan, BRI akan memeriksa riwayat kredit pemohon melalui SLIK OJK. Jejak kredit masa lalu akan bicara lebih keras daripada janji saat wawancara.
Sebelum mengajukan KUR, pastikan:
- Tidak memiliki tunggakan di bank lain
- Tagihan kartu kredit selalu dibayar tepat waktu
- Tidak ada kredit konsumtif bermasalah
- Tidak tercatat sebagai debitur macet
Pemohon dengan rekam jejak bersih akan dinilai lebih disiplin dan memiliki tanggung jawab finansial yang baik. Dalam dunia perbankan, karakter sering lebih penting daripada sekadar omzet.
5. Pilih Jenis KUR Sesuai dengan Skala Usaha
Bank BRI membagi KUR dalam beberapa kategori yang harus dipilih secara realistis dan rasional:
- KUR Super Mikro hingga Rp10 juta untuk usaha rintisan
- KUR Mikro hingga Rp100 juta untuk usaha kecil berkembang
- KUR Kecil hingga Rp500 juta untuk usaha dengan kapasitas lebih besar
Sering terjadi, pemohon yang baru merintis usaha justru mengajukan plafon tinggi tanpa dasar kuat. Ini menjadi sinyal risiko bagi bank. Lebih baik memulai dari plafon sesuai kapasitas, lalu naik bertahap seiring pertumbuhan usaha.
6. Pastikan Nomor Telepon & Alamat Aktif serta Mudah Dihubungi
Selama proses pengajuan, petugas BRI akan melakukan verifikasi lanjutan melalui telepon atau kunjungan langsung. Banyak pengajuan yang gagal bukan karena ditolak, melainkan karena petugas tidak bisa menghubungi pemohon.
Gunakan satu nomor utama yang aktif setiap hari. Pastikan alamat usaha mudah dijangkau dan sesuai dengan lokasi sebenarnya. Dalam proses KUR, komunikasi adalah pintu kelancaran.
BACA JUGA:KUR BRI 2025: Modal Usaha Pemula dengan Cicilan Rp600 Ribuan, Begini Cara Pengajuannya
7. Gunakan Dana KUR Sesuai Tujuan yang Diajukan
Saat wawancara maupun survei, pemohon akan ditanya secara detail tentang rencana penggunaan dana. Di sinilah komitmen diuji.
Contoh penggunaan yang dinilai produktif:
- Pembelian bahan baku
- Penambahan alat produksi
- Penambahan stok barang
- Renovasi tempat usaha
- Pengembangan jalur distribusi
Hindari menyebut penggunaan dana untuk kepentingan pribadi seperti membeli kendaraan pribadi atau renovasi rumah non-usaha. BRI menyalurkan KUR untuk memperkuat ekonomi produktif, bukan konsumtif.