Warga Pangkalpinang Diduga Jadi Korban Penembakan Oknum TNI, Begini Kronologi Kejadian

Warga Pangkalpinang Diduga Jadi Korban Penembakan Oknum TNI, Begini Kronologi Kejadian

RP bersama pihak keluarga saat mendatangi Markas Detasemen Polisi Militer II/4-2 Bangka guna melaporkan kejadian serta membawa bukti hasil visum bekas tembakan -Foto Ist-

"Kita datangi dia, dan menanyakan secara baik-baik, tapi si sepengunjung ini langsung emosi dan mendorong rekan saya HA. Karena tak mau ribut, saya pun langsung melerainya, kemudian menuju mobil untuk pulang," kata RP.

"Namun saat hendak mau pulang, pengunjung ini ngancam, kalian tunggu disini," tambah RP menirukan ucapan pengunjung tersebut.

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Babel Gerah Ditanya Satgas Tambang Ilegal, Ingat Tragedi Tambang Sijuk

Akan tetapi, ancaman tersebut dikatakan RP, tetap tak dihiraukan dirinya bersama teman-temannya.

"Jadi pas mau pulang, dia ada ngambil batu dan  langsung melempar ke saya, tapi gak kena dan kita langsung pulang," ungkap RP. 

Hanya saja, lanjut RP, saat dijalan dirinya kembali bertemu dengan pengunjung tersebut. Bahkan dirinya sempat dikejar, beruntungnya saat hendak mengantarkan rekannya, mobilnya hilang jejak.

"Nah pas mau pulang ke rumah, ada lagi dia ikut ngejar-ngejar, pas masuk gang dia ngancam, berhenti-berhenti, saya tembak. Pas saya buka pintu, langsung dihentakan pistol, jadi ditempel langsung dihentak," jelasnya.

BACA JUGA:Diresmikan Bupati, Baznas Belitung Serahkan Bantuan Rumah Layak Huni untuk Mala

BACA JUGA:Babak Baru Kasus Guru Tampar Murid SD, Orang Tua Resmi Melapor ke Polres Belitung

"Jadi pegang leher gak ada basi-basi langsung ditembak dan mengenai geraham pipi saya sedalam satu centimeter, menurut saya, dia adalah ayahnya dari pengunjung cafe tersebut," beber RP.

Sementara itu, Komandan Sub Detasemen Polisi Militer II/4-2 Bangka Kapten CPM Wahyudi Setyadi kepada Babel Pos membenarkan adanya laporan tersebut.

Hanya saja, Kapten CPM Wahyudi belum bisa menanggapi lebih jauh terkait peristiwa tersebut. Namun dia membenarkan bahwa yang dilaporkan adalah oknum yang berprofesi sebagai TNI.

"Kita mau dalami dulu kejadiannya apakah benar kronologisnya seperti yang diceritakan korban. Terkait soal penembakan, kita juga belum tahu, tapi yang jelas senjata yang digunakan buka senjata api, tapi jenis soft gun," tandas Wahyu. (pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: babelpos.id