Guna Capai Target, Pemkot Pangkalpinang Vaksin Booster 'Door to Door'
Ilustrasi vaksin Booster--
BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Guna mencapai Vaksinasi Booster, Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang akan 'door to door' ke kantor OPD setempat. ASN maupun non-ASN siap-siap yangbelum Vaksinasi dosis ketiga atau booster jika didatangi petugas kesehatan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil untuk meningkatkan capaian Vaksinasi Booster. Pihaknya akan melakukan vaksinasi dari kantor ke kantor yang ada di pemerintah setempat. Dengan bergerak dan action ke setiap perangkat daerah diharapkan target ini bisa tercapai.
"Saat ini capaian vaksinasi booster bagi para ASN sendiri masih belum memuaskan jika dibandingkan dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Dimana saat ini capaian vaksinasi booster baru mencapai 55,44 persen atau baru terealisasi 7.292 orang," ungkap Molen.
Sejauh ini, total petugas pelayan publik yang telah menjalani vaksinasi tahap pertama sebanyak 29.787 orang atau sekitar 226,48 persen dari target 13.152 orang. Serta dosis kedua sebanyak 24.068 orang atau 182,99 persen.
Capaian vaksinasi dosis tiga tersebut pihaknya ingin memulai dari kalangan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang terlebih dahulu, agar selanjutnya dapat diikuti masyarakat. Mereka diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat. Seperti sejak akhir tahun 2021 lalu ASN maupun honorer diwajibkan membawa lima orang anggota keluarga untuk divaksin.
"Nanti akan kita data ASN kita yang belum vaksin. Nanti akan kita lakukan vaksinasi langsung,” ujarnya.
Pihaknya akan menginstruksikan dinas terkait untuk selalu siap siaga dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Bahkan, untuk vaksinasi ini akan ada sistem tabrak langsung dalam pelaksanaan vaksin. Dimana saat rapat apabila ada pegawainya yang belum vaksin, mereka tidak akan diperbolehkan keluar sebelum menerima vaksinasi.
"Kita tabrak langsung kalau tidak mau. Jadi Dinas Kesehatan saya arahkan datang ke perangkat daerah masing-masing, langsung standby di tempat. Kalau kondisi (ASN dan Honorer) badannya sehat langsung kita vaksin,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim mengatakan ada beberapa alasan yang membuat masyarakat maupun pegawai pelayan publik malas melakukan vaksin booster. Seperti masyarakat sudah merasa sangat sehat dan kasus baru sangat rendah serta meyakini Covid-19 sudah tidak ada.
Kemudian, adanya masyarakat yang mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi) yang tidak menyenangkan. Saat booster, masyarakat mendapat jenis vaksin yang berbeda dibanding vaksinasi pertama dan kedua, yang efeknya sangat kuat. Hal ini yang diduga kuat membuat masyarakat enggan vaksinasi dosis ketiga.
"Kita melihat animo masyarakat sekarang, adanya masyarakat yang sudah meyakini bahwa Covid-19 ini sudah tidak ada, jadi kita susah,” tuturnya.
Untuk itu, meningkatkan capaian vaksinasi terhadap para pegawai di lingkungan pemerintah kota sendiri masih terkendala aturan.
Menurutnya sejauh ini belum ada rambu-rambu yang mewajibkan ASN untuk mendapatkan vaksinasi booster. Meski terus meningkat, tidak terlalu signifikan seperti saat vaksin dosis ketiga diwajibkan menjadi syarat mudik lebaran beberapa waktu lalu.
“Nah itu juga booster ketiga ini ternyata ada yang sebagian sudah jalan. Tetapi kalau kita untuk melakukan pemaksaan (Vaksin) rambu-rambunya belum ada,” ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: