Produksi Lada Petani Belitung Tidak Capai Target, Turun Hampir 50 Persen, 2 Faktor Ini Penyebabnya
Produksi lada petani Belitung 2022 turun dan tidak mencapai target-Foto: Yudiansyah/Belitong Ekspres -
Saat ini sentra perkebunan lada terluas masih di Desa Membalong dengan perkiraan mencapai 5.000 hektar. Sementara harga lada saat ini masih berkisar Rp 73 ribu per Kg.
Selain itu kata Hamzah, permasalahan utama para petani lada adalah dicabutnya pupuk subsidi khusus lada mulai 1 Januari 2023.
Maka solusinya, mereka mengajak petani lada gunakan pupuk organik, guna menekan biaya produksi lada di Belitung.
BACA JUGA:Dua OPD Pemkab Belitung Dapat Alat Berat, Hadiah dari Kementerian PUPR Senilai Rp 3 Miliar
BACA JUGA:Dua OPD Pemkab Belitung Dapat Alat Berat, Hadiah dari Kementerian PUPR Senilai Rp 3 Miliar
"Ya kita lebih mengarahkan membuat pupuk mandiri atau organik yang kita olah dari bahan-bahan yang ada di masyarakat," kata Hamzah.
Pihaknya mengarahkan untuk membuat pupuk organik dan terus mendorong petani dengan pelatihan dan sosialisasi.
"Jadi kita harapkan kawan-kawan di desa itu memfasilitasi mereka untuk membuat pupuk itu sehingga mereka jadi narasumbernya," bebernya.
Kata Hamzah, langkah itu sudah mereka lakukan bekerja sama dengan petani lada di Desa Terong, desa di Kecamatan Membalong.
Langkah itu guna mengurangi beban petani lada dengan ketergantungan pupuk non organik. "Jadi bahan-bahan pupuk itu ada di masyarakat dibuat secara mandiri," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: