Konflik Sudan Memanas, 44 Mahasiswa Sumbagsel Dievakuasi ke Jeddah, Salah Satunya dari Babel
44 mahasiswa asal Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di bawah pengawalan TNI dievakuasi ke Jeddah, Arab Saudi-Ist-
Lebih jauh dijelaskan Gibran, hal yang masih mengganjal di hatinya adalah soal pendidikannya. Karena dia sendiri sudah berada di tahun terakhir. ”Itu yang membuat kena mental saya, Pak,” lanjutnya.
Dikatakan, posisi Gibran saat ini berada di wilyah Sawakin bersama WNI lainnya menunggu keberangatan ke Jeddah. ”Saya kloter 2 berangkat siang ini jam 1 (waktu Sudan.red), Pak. Sekarang kami masih jam 09.00,” ujarnya.
Bagaimana selama di pengungsian?
Dikatakan, soal makan, tentu jenuh juga, karena setiap hari hanya makan mie. Selain itu, kerap kali mendengar suara tembakan bahkan bom. "Kita yang ga terbiasa, takut jugalah,” ujarnya.
TNI Terus Angkut WNI
Sementara itu, di tengah konflik bersenjata di Sudan, satgas TNI terus mengevakuasi WNI dari Sudan ke Jeddah.
Ya, evakuasi di tengah ketegangan perang suadara Sudan ini di bawah pimpinan Mission Commander Kolonel Pnb Noto Casnoto Jeddah, Rabu 26 April 2023.
Satgas evakuasi terdiri dari kru pesawat, personel Satbravo Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Kesehatan TNI, Psikolog TNI, BAIS TNI, Puspen TNI, dan staf Kemenlu.
Tahap awal berhasil mengevakuasi WNI yang terdiri dari 33 orang perempuan, 71 orang laki-laki dan enam anak-anak, untuk selanjutnya di bawa menuju posko evakuasi.
Setelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan, para WNI ini diangkut menggunakan Pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI AU sorti 1 dengan rute penerbangan Jeddah – Port Sudan – Jeddah.
Mission Commander menyampaikan bahwa misi evakuasi rencananya akan dibagi menjadi beberapa sorti dan sorti pertama telah terlaksana dengan lancar tanpa kendala. Menurutnya, evakuasi akan diprioritaskan untuk Lansia, ibu hamil dan anak-anak.
Diketahui, sebelumnya 39 anggota pasukan khusus gerak cepat (kopasgat) TNI, diberangkatkan ke Sudan untuk membantu evakuasi ratusan WNI di negara yang terjebak ditengah konfliknya berenjata.
Di Sudan konflik bersenjata sudah telah membuat banyak korban. Banyak warga negara di negara Sudan terjebak.
Konflik terjadi di Sudan adalah antara militer Sudan dan kelompok para militer pasukan dukungan Cepat -Rapid Support Forces RSF. Kedua belah pihak mempunya pendudkung ribuan penjuang militan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: babelpos.id