Kenali Beda Gejala Serangan Jantung Dengan Tukak Lambung

Kenali Beda Gejala Serangan Jantung Dengan Tukak Lambung

ILustrasi: Gejala Serangan Jantung --pixabay

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Serangan jantung pada dasarnya bukanlah serangan tiba-tiba yang berdampak pada gangguan pada fungsi tubuh.

Misalnya menyebabkan stroke ringan secara tiba-tiba saat sedang beraktivitas. Sejatinya, serangan jantung sudah memberikan sinyal pada tubuh yang direspon oleh otak. Namun kebanyakan orang gagal paham atau tidak mengenali gejala awal sebelum serangan jantung terjadi.

Berikut ini ada beberapa kiat yang perlu diketahui masyarakat agar bisa mengetahui gejala serangan jantung atau hanya sebatas tukak lambung.

Kiat ini dibagikan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Sally Aman Nasution SpPD-KKV, FINASIM, FACP.

BACA JUGA:4 Ciri-Ciri Orang yang Rentan Terkena Penyakit, Kalian Termasuk Apa Tidak Ya?

Salah satu cara untuk mengetes orang sakit lambung atau serangan jantung adalah dengan mengkonsumsi obat lambung ketika ada keluhan nyeri pada dada.

Biasanya, obat akan langsung bereaksi dalam beberapa menit setelah diminum. Jika ada perbaikan rasa nyeri maka itu pertanda anda mengalami tukak lambung tetapi kalau serangan jantung maka rasa nyeri tidak akan berkurang.

Menurut dr Sally, salah satu gejala serangan jantung dan tukak lambung yang kerap mirip ialah rasa nyeri di area dada. Khususnya pada penderita tukak lambung, nyeri di dada cenderung terfokus pada ulu hati dan tidak menyebar.

Sedangkan dalam serangan jantung, nyeri dada biasanya merambat ke daerah sekitar pembuluh koroner yang tersumbat.

BACA JUGA:Cara Mengatasi Kantung Mata Hitam dan Besar, Nomor 4 Mudah Banget

Jika pembuluh koroner bagian kanan atas terkena sumbatan, penjalaran sering dirasakan hingga ke lengan dan pundak kanan. 

Ini dapat menjadi indikasi awal untuk membedakan gejala antara serangan jantung dan masalah lalambung.

Selanjutnya, untuk membedakan rasa nyeri antara gejala serangan jantung dan maag, penderita harus mencermati peristiwa sebelum mengalami nyeri dada. 

Jika nyeri dada terjadi setelah telat makan atau makan berlebihan, kemungkinan besar itu gejala maag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara