Tersangka Baru Kasus Korupsi Minyak Pertamina, Seret Dua Pejabat Patra Niaga

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya (tengah) yang ditetapkan sebagai tersangka baru oleh Kejagung, Rabu 26 Februari 2025--(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc)
Yoki Firnandi: Melakukan mark-up kontrak shipping dalam pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang. Akibatnya, negara mengeluarkan fee tambahan sebesar 13-15 persen, yang menguntungkan MKAR secara ilegal.
BACA JUGA:Kejagung Bongkar Korupsi Pertamina: 7 Orang Jadi Tersangka, Kerugian Negara Tembus Rp193,7 Triliun
Kerugian Negara dan Sanksi Hukum
Menurut Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, skema ini menyebabkan kerugian negara yang sangat besar. Angka Rp193,7 triliun tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk:
- Kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri: Rp35 triliun.
- Kerugian impor minyak mentah melalui broker: Rp2,7 triliun.
- Kerugian impor BBM melalui broker: Rp9 triliun.
- Kerugian pemberian kompensasi (2023): Rp126 triliun.
- Kerugian pemberian subsidi (2023): Rp21 triliun.
Kini para tersangka sudah ditahan. Kini mereka menghadapi pasal-pasal pidana berat, yakni Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Mereka dijerat dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: