Warung Legendaris di Pasar Beringharjo Makin Berkembang Berkat KUR BRI, Laris Manis Saat Libur Lebaran

Warung Legendaris di Pasar Beringharjo Makin Berkembang Berkat KUR BRI, Laris Manis Saat Libur Lebaran

Warung Bu Sum, kuliner legendaris di Pasar Beringharjo Yogyakarta, sukses berkembang berkat pendanaan KUR BRI-(Istimewa/BRI)-

YOGYAKARTA, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Libur Lebaran Idul Fitri 2025 menjadi momen emas bagi pelaku usaha kuliner di YOGYAKARTA, termasuk Warung Bu Sum yang sudah melegenda di Pasar Beringharjo.

Berdiri lebih dari enam dekade, warung ini tak hanya bertahan dari gempuran zaman, tapi juga terus berkembang berkat sentuhan pendanaan KUR UMKM dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI.

Menu khas seperti sate kere hingga gulai sapi tetap jadi favorit, apalagi saat musim liburan. Penasaran bagaimana cerita sukses warung makan Legendaris ini bisa tembus omzet belasan juta per hari? Yuk, simak kisah inspiratifnya!

Kalau lagi liburan ke Yogyakarta, rasanya belum lengkap kalau belum mampir mencicipi kuliner khas yang menggoyang lidah. Salah satu tempat makan legendaris yang wajib masuk daftar kunjungan adalah Warung Bu Sum di Pasar Beringharjo. Berdiri sejak lebih dari 60 tahun lalu, warung ini jadi langganan banyak orang dari generasi ke generasi.

BACA JUGA:Kisah Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Sukses Ekspor Berkat BRI, Raup Omzet Ratusan Juta

Meski usianya sudah tak muda lagi, Warung Bu Sum tetap eksis dan selalu ramai pembeli. Rahasianya? Cita rasa yang otentik dan kualitas masakan yang konsisten sejak dulu hingga kini. Tak heran kalau tempat ini jadi andalan para pecinta kuliner saat berkunjung ke kota gudeg.

Udiyanti, generasi ketiga yang kini meneruskan usaha keluarga tersebut, bercerita bahwa Warung Bu Sum dulunya hanyalah warung kecil yang bahkan belum punya nama. Namun berkat ketekunan dan dukungan berbagai pihak, warung ini berhasil tumbuh besar dan kini mampu meraup omzet hingga belasan juta rupiah setiap harinya.

Salah satu menu andalan yang bikin Warung Bu Sum begitu terkenal adalah sate kere, olahan unik dari sandung lamur alias daging sapi berlapis lemak yang dibakar dengan bumbu rempah dan kecap khas Jawa. 

Aroma bakarannya saja sudah cukup bikin ngiler! Tapi jangan salah, warung ini nggak cuma soal sate kere. Ada juga gulai sapi, soto daging, dan beragam menu khas Jawa lainnya yang nggak kalah menggoda selera.

BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, Pelaku UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Global

“Menu di sini memang khas masakan Jawa semua. Yang paling favorit tentu saja sate kere, tapi ada juga sate ayam, nasi gudeg, mangut lele, dan masih banyak lagi,” jelas Udiyanti, dalam keterangannya, Jumat 11 April 2025.

Soal jam operasional, Warung Bu Sum buka setiap hari dari jam 6 pagi sampai 4 sore, mengikuti jam aktif Pasar Beringharjo. Yang bikin Warung Bu Sum makin istimewa, selain rasanya yang otentik, adalah cara memasaknya yang masih tradisional. 

Hingga kini, dapurnya tetap menggunakan anglo (tungku arang tradisional) untuk memasak berbagai menu, kecuali untuk kuah. Nggak heran kalau kamu makan langsung di sana, aroma rempah-rempahnya langsung tercium dan bikin perut auto keroncongan.

Udiyanti, generasi ketiga yang kini meneruskan usaha keluarga ini, mengaku kalau omzet warungnya bisa tembus jutaan rupiah per hari, apalagi saat momen Lebaran Idul Fitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: