Kejahatan Siber Rugikan Dunia Rp269 Triliun, Ini Modus Paling Umum

Kejahatan Siber Rugikan Dunia Rp269 Triliun, Ini Modus Paling Umum

Ilustrasi: Kejahatan Siber Rugikan Dunia Rp269 Triliun, Ini Modus Paling Umum--(freepik)

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Dunia digital tak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga risiko besar. Sepanjang tahun 2024, kerugian akibat kejahatan siber di seluruh dunia mencapai angka fantastis: USD 16 miliar atau setara Rp269 triliun.

Angka ini terungkap dalam laporan tahunan yang dirilis FBI melalui Pusat Pelaporan Kejahatan Internet (IC3), dan mengalami peningkatan lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski teknologi penipuan kian berkembang, FBI mengungkap sebagian besar kerugian justru berasal dari modus sederhana. Seperti penipuan investasi bodong, email palsu, hingga penipuan bermodus dukungan teknis dan romansa.

Modus Penipuan Paling Merugikan

Dikutip dari Reuters pada Kamis 25 April 2025, laporan tersebut mengungkap beberapa metode atau modus kejahatan yang paling sering (umum) digunakan pelaku siber:

BACA JUGA:AgenBRILink Tembus 1,2 Juta! BRI Sukses Hadirkan Layanan Keuangan hingga 88% Wilayah Indonesia

  • Penipuan Investasi: Pelaku menyamar sebagai investor atau penasihat keuangan yang menjanjikan imbal hasil tinggi, namun berakhir dengan membawa kabur dana korban.
  • Business Email Compromise (BEC): Email palsu yang tampak seperti datang dari atasan atau rekan kerja digunakan untuk memerintahkan transfer uang dalam jumlah besar ke rekening penipu.
  • Technical Support Scam: Korban dihubungi oleh pelaku yang mengaku sebagai teknisi dari perusahaan ternama dan memanfaatkan celah ini untuk mencuri data atau meminta bayaran palsu.
  • Romance Scam: Hubungan asmara palsu dibangun secara daring, hingga akhirnya korban dimanipulasi untuk mengirim uang.

Ratusan Ribu Laporan Masuk

Sepanjang tahun 2024, FBI menerima hampir 860.000 laporan insiden kejahatan siber dari seluruh dunia. Meskipun sebagian besar kasus berasal dari Amerika Serikat, FBI mencatat laporan datang dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Namun, FBI juga menyebut angka ini kemungkinan masih jauh di bawah kenyataan di lapangan. Banyak korban yang memilih tidak melaporkan kasusnya, atau belum menyadari bahwa mereka telah menjadi korban.

BACA JUGA:Liburan ke Belitung di Mei 2025? Nikmati Promo “MAYcation Deals” dari Swiss-Belresort Belitung!

Pentingnya Literasi Digital dan Pencegahan

Menurut pakar keamanan siber, meningkatnya kerugian akibat penipuan digital menunjukkan masih kurangnya literasi digital dan kewaspadaan masyarakat.

Padahal, banyak modus yang sebenarnya dapat dihindari dengan verifikasi sederhana, seperti mengecek alamat email pengirim atau menghubungi langsung pihak resmi sebelum mengirimkan uang.

Tips untuk melindungi diri dari penipuan digital:

  • Jangan mudah tergiur tawaran investasi dengan imbal hasil tinggi.
  • Selalu konfirmasi ulang perintah transfer dana melalui jalur resmi.
  • Jangan pernah membagikan kode OTP atau data pribadi.
  • Waspadai hubungan daring yang mengarah pada permintaan uang.
  • Gunakan software keamanan dan lakukan pembaruan sistem secara rutin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: