Karena Ini, CEO Meta Akui TikTok Jadi Ancaman Serius Bagi Facebook

Karena Ini, CEO Meta Mark Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Serius Bagi Facebook--(Britannica)
BELITONGEKSPRES.CO.ID – Mark Zuckerberg, CEO Meta (perusahaan induk Facebook), akhirnya secara terbuka mengakui bahwa kehadiran TikTok telah menjadi ancaman besar bagi bisnis Meta.
Dalam sebuah sidang anti-monopoli yang digelar oleh Komisi Perdagangan Federal AS (FTC), Rabu 16 April 2025, Zuckerberg mengungkapkan bagaimana TikTok—aplikasi video pendek milik ByteDance—telah mengubah lanskap media sosial dan menjadi kompetitor yang sangat serius.
TikTok: Ancaman Serius bagi Meta
Dilansir dari TechCrunch, pada Jumat 25 April 2025, CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut TikTok sebagai prioritas utama dalam persaingan digital sejak kemunculannya pada 2018.
Aplikasi video pendek itu dinilai berhasil menyita perhatian pengguna global secara cepat, memaksa Meta—melalui Facebook dan Instagram—untuk bekerja ekstra mempertahankan dominasinya.
BACA JUGA:Jumbo Pecahkan Rekor! Ini 5 Film Indonesia Terlaris April 2025
“TikTok adalah ancaman kompetitif yang sangat serius bagi kami,” ujar Zuckerberg tegas di hadapan Komisi FTC.
Pesatnya pertumbuhan TikTok dalam beberapa tahun terakhir memperkuat tekanan terhadap Meta, yang kini ditantang untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal dalam pertarungan media sosial global.
Musical.ly Menjadi TikTok: Langkah Strategis ByteDance
Perjalanan TikTok dimulai saat ByteDance mengakuisisi Musical.ly pada 2017, dan menggabungkannya dengan TikTok pada 2018.
Langkah ini terbukti sangat berpengaruh dan mengguncang industri media sosial. Beberapa waktu setelah itu, Meta (yang kala itu masih dikenal dengan nama Facebook) mulai mengubah cara mereka melaporkan statistik pengguna.
BACA JUGA:Cara Mudah Pinjam Saldo DANA hingga Rp5 Juta, Cair Langsung ke Dompet Digital
Mereka berhenti menyebutkan jumlah pengguna Facebook dan mulai melaporkan metrik baru yang mencakup Instagram dan WhatsApp—yang pada saat itu juga dikuasai oleh Meta.
Langkah ini diambil untuk menyembunyikan fakta bahwa aplikasi Facebook mengalami pelambatan pertumbuhan yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: