Tambang Timah di Laut Sijuk Diduga Dibekingi Oknum Aparat, Setoran Rp 300 Ribu per Mesin

Tambang Timah di Laut Sijuk Diduga Dibekingi Oknum Aparat, Setoran Rp 300 Ribu per Mesin

Ilustrasi: Tambang Timah Ilegal di Laut Sijuk Diduga Dibekingi Oknum Aparat, Setoran Rp 300 Ribu per Mesin-(Ist/Nelayan)-

Aktivitas penambangan ini tak hanya merusak ekosistem laut dan menggerus mata pencaharian nelayan, tapi juga mengancam citra pariwisata Belitung di mata wisatawan domestik dan mancanegara.

BACA JUGA:Momen Kebangkitan Pariwisata: Belitung Bersiap Sambut Wisatawan Dunia dengan Bandara Internasional

Nelayan curiga, ada kekuatan besar yang melindungi aktivitas tambang liar ini. Tapi siapa? Diamnya aparat, hilangnya pengawasan, dan lambannya penanganan menimbulkan satu pertanyaan besar: siapa sebenarnya dalang di balik tambang ilegal yang terus merajalela ini?

Pasalnya, dalam seminggu terakhir, ponton-ponton tambang timah terus muncul di horizon laut Kecamatan Sijuk. Mereka tidak datang diam-diam. Mereka hadir dengan suara bising, terang-terangan, dan—menurut sejumlah nelayan—dengan bekingan.

“Kami tidak bisa melaut lagi. Air sudah seperti kopi susu. Keruh, bau minyak, udang dan ikan hilang entah ke mana,” keluh seorang nelayan yang memilih tak disebutkan namanya, Selasa 29 April 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: