Ekonomi Bangka Belitung Makin Terpuruk, Ekspor Timah Terjun Bebas

Ekonomi Bangka Belitung Makin Terpuruk, Ekspor Timah Terjun Bebas

Ilustrasi: Ekonomi Bangka Belitung Makin Terpuruk, Ekspor Timah Terjun Bebas--(Antara)

Dirut PT Timah menyebut bahwa moral dan semangat pegawai perusahaan sangat terpukul akibat guncangan kasus korupsi yang menyeret sejumlah nama besar.

BACA JUGA:Jajaran Direksi dan Komisaris PT Timah Dirombak, Kolonel TNI Jadi Dirut Baru

“Kinerja personel kami sangat jatuh karena hampir kehilangan keyakinan terhadap pimpinan dan manajemen. Seolah seluruh jajaran PT Timah tidak mampu berbuat apa-apa,” ungkap Restu.

Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Agung tengah menyelidiki kasus korupsi dalam tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah periode 2015-2022.

Nilai kerugian negara dalam kasus ini ditaksir mencapai Rp300 triliun, menjadikannya salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah pertambangan Indonesia.

Restu, yang baru dilantik sebagai Dirut periode 2025–2030, menyatakan komitmennya untuk fokus membenahi manajemen internal serta memulihkan kembali semangat kerja pegawai yang terdampak.

“Tugas kami saat ini adalah membangkitkan moral dan semangat pegawai agar bisa segera move on dari krisis ini,” tegas pria yang dilantik pada 2 Mei 2025 lalu.

BACA JUGA:Tambang Timah di Laut Sijuk Diduga Dibekingi Oknum Aparat, Setoran Rp 300 Ribu per Mesin

Masa Depan Timah dan Ekonomi Babel di Persimpangan

Anjloknya ekspor timah hanya puncak dari gunung es yang menandai krisis multidimensi di sektor pertambangan Bangka Belitung.

Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa memperdalam ketimpangan sosial, memperburuk kemiskinan, dan memicu stagnasi ekonomi di wilayah penghasil timah terbesar di Indonesia ini.

Pemerintah daerah maupun pusat dituntut untuk turun tangan lebih serius. Kebijakan yang tegas namun adil, penegakan hukum yang konsisten, serta langkah-langkah pemulihan struktural menjadi syarat mutlak agar sektor timah bisa kembali menjadi tulang punggung ekonomi Babel.

Jika tidak, Bangka Belitung akan terus terjebak dalam lingkaran keterpurukan ekonomi, dengan harapan pemulihan yang kian menjauh dari kenyataan.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: