Ekonomi Bangka Belitung Makin Terpuruk, Ekspor Timah Terjun Bebas

Rabu 21-05-2025,16:01 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Redaksi BE

Data resmi AETI mencatat bahwa ekspor timah Indonesia memang terus mengalami tren penurunan selama lima tahun terakhir.

Pada tahun 2020, ekspor timah tercatat sebesar 65.150 ton. Angka ini sempat naik menjadi 74.405 ton pada 2021, namun mulai menurun pada 2022 menjadi 72.251 ton.

Kondisi memburuk di tahun-tahun berikutnya: 68.140 ton pada 2023, dan hanya mencapai 45.321 ton sepanjang 2024—turun lebih dari 20 ribu ton hanya dalam setahun.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa penurunan ekspor ini bukan kejadian insidental, melainkan hasil dari akumulasi berbagai persoalan struktural yang sudah berlangsung lama.

Situasi ini menjadi alarm keras bagi pemerintah dan pelaku industri untuk segera mengambil langkah pemulihan yang konkret dan menyeluruh.

BACA JUGA:Gubernur Babel Rencanakan Mutasi Pejabat, Fokus pada ASN yang Tidak Terafiliasi Politik

PT Timah Tbk Soroti Tambang Ilegal dan Efek Merusak

Tak jauh berbeda, Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, juga angkat bicara. Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu, 14 Mei 2025, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya aktivitas pertambangan ilegal, terutama di area konsesi milik PT Timah.

“Sejak mencuatnya kasus Harvey Moeis dan kawan-kawan, aktivitas tambang ilegal justru meningkat tajam,” ujar Restu Widiyantoro yang baru sebagai Dirut.

Data internal PT Timah mencatat hingga April 2025, ada 175 kasus tambang ilegal di daratan Bangka, 890 kasus di laut Bangka, dan 110 kasus di wilayah Belitung.

Jumlah ini bukan hanya merugikan negara dari sisi pendapatan, tapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

BACA JUGA:Profil 3 Direksi Baru PT Timah: Dari Kolonel TNI Hingga Eks Bos DAHANA

Sebagai bentuk tanggung jawab, PT Timah telah mengambil langkah penertiban dengan menarik ponton ke pesisir, membongkar alat tambang ilegal, hingga menyerahkan para pelaku kepada pihak kepolisian.

Akan tetapi, tantangan di lapangan tidak kecil, terutama menghadapi jaringan penambang ilegal yang kian terorganisir dan merajalela.

Korupsi Timbulkan Efek Psikologis ke Pegawai

Selain persoalan hukum dan lingkungan, krisis di industri timah juga menimbulkan dampak psikologis yang mendalam bagi para pekerja.

Dirut PT Timah menyebut bahwa moral dan semangat pegawai perusahaan sangat terpukul akibat guncangan kasus korupsi yang menyeret sejumlah nama besar.

BACA JUGA:Jajaran Direksi dan Komisaris PT Timah Dirombak, Kolonel TNI Jadi Dirut Baru

Kategori :