Cara Investasi Crypto untuk Pemula, Ikuti 8 Langkah Aman dan Strategi Jitu Sebelum Memulai
Cara Investasi Crypto untuk Pemula, Ikuti 8 Langkah Aman dan Strategi Jitu Sebelum Memulai--(freepik)
Pakar investasi menyarankan alokasi aset crypto tidak lebih dari 5% dari total portofolio, khususnya bagi pemula. Angka ini dihitung berdasarkan volatilitas ekstrem pasar crypto yang bisa naik-turun tajam dalam hitungan jam.
Yang terpenting, gunakan hanya uang dingin, bukan dana darurat atau dana kebutuhan rutin, agar kondisi keuangan tetap aman jika pasar berubah drastis.
3. Pilih exchange tepercaya dan teregulasi
Platform exchange adalah pintu masuk ke dunia crypto. Karena itu, pastikan menggunakan exchange yang diawasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), lembaga resmi di bawah Kementerian Perdagangan RI.
Exchange teregulasi menawarkan perlindungan hukum dan standar keamanan tinggi sehingga risiko penipuan atau kebocoran data lebih kecil dibanding platform tidak resmi.
4. Gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
DCA adalah strategi membeli aset secara rutin dalam jumlah uang yang sama, misalnya setiap minggu atau setiap bulan. Dengan metode ini, investor tidak perlu memikirkan kapan harga terbaik untuk masuk karena harga rata-rata pembelian akan lebih stabil.
BACA JUGA:Cara Klaim DANA Kaget Terbaru 2025, Panduan Dapat Saldo Gratis Ratusan Ribu
Strategi ini sangat cocok bagi pemula yang ingin membangun portofolio jangka panjang tanpa stres memantau pergerakan pasar harian.
5. Gunakan penyimpanan crypto yang aman
Keamanan aset harus menjadi prioritas. Setelah membeli crypto, sangat disarankan memindahkannya ke hardware wallet atau self-custody wallet, bukan hanya disimpan di exchange.
Exchange tetap memiliki risiko diretas karena berada di internet secara terus-menerus. Hardware wallet berfungsi layaknya brankas digital yang hanya kamu sendiri yang memiliki akses.
6. Fokus pada aset crypto yang kredibel
Alih-alih mengejar aset yang sedang viral, pemula lebih aman memilih crypto berkapitalisasi besar dengan utilitas jelas dan rekam jejak kuat.
Aset seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) telah melalui berbagai ujian pasar, memiliki komunitas besar, serta dipakai secara luas dalam ekosistem blockchain. Risiko volatilitas memang tetap ada, tetapi stabilitasnya relatif lebih baik dibanding altcoin spekulatif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: