Jelang Idul Adha, Harga Cabai di Pasar Lipat Kajang Manggar Melambung, Eceran Rp 180 Ribu

Jelang Idul Adha, Harga Cabai di Pasar Lipat Kajang Manggar Melambung, Eceran Rp 180 Ribu

Ketua TPID Kabupaten Beltim Ikhwan Fahrozi--

Bank Indonesia (BI) mendorong masyarakat Kabupaten Beltim untuk terus meningkatkan produksi bahan pangan penyumbang inflasi seperti cabai maupun bawang. BI bahkan menyatakan siap memberikan dukungan melalui Program Sosial Bank Indonesia.

Perlunya peningkatan produksi ini menyikapi tingginya harga bahan kebutuhan terutama cabai dan daging yang beberapa waktu lalu. Hal ini lantaran kurangnya produksi serta masih tergantungannya ketersedian bahan pokok dari luar Provinsi Babel.

Pernyataan ini diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Babel Agus Taufik saat menjadi narasumber High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Beltim dalam rangka Peningkatan  Sinergitas pada Persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H di Auditorum Zahari MZ, Senin (4/7)

“Kalau dari kami tentunya salah satu hal yang bisa kita lakukan dalam jangka pendek ini. Kita mulai mendorong masyarakat terutama para pelaku usaha sektor pertanian untuk terus meningkatkan kapasitas produksi mereka," Agus dikutip dari press release Diskominfo Beltim.

BACA JUGA:Festival Kuliner Bangka Belitung di Senayan Dongkrak Penjualan UKM, Cetak Omset Rp 500 Juta

"Dengan membuka lahan-lahan baru untuk beberapa komoditas yang bisa mendorong inflasi seperti cabai cabe merah, cabe rawit serta komoditi lainnya,” tambahnya.

BI Perwakilan Provinsi Babel menyatakan siap meningkatkan kemandirian pangan dengan bersinergi dengan Pemkab Beltim terutama dengan Dinas Pertanian, Perikanan dalam bentuk Program Sosial BI. Selain itu, juga akan membantu kegiatan sarana prasarana serta pasca produksi.

“Misalnya untuk bawang merah kita akan men-support pembibitan, kemudian juga untuk proses pasca panen bawang merah kan harus disimpan di tempat yang bagus, juga sama untuk hilirisasi produksi kita berikan bimbingan pelatihan melalui capacity building. Itu sudah kita lakukan Bangka Barat dan Bangka Barat, dalam hal ini menurut saya bisa dilakukan juga di Belitung Timur," paparnya.

Selain itu di sektor peternakan, menurut Agus untuk alternatif konsumsi daging ikan masyarakat bisa mulai beternak ikan nila sebagai subsitusi ikan tangkap. Masyarakat juga diharapkan mulai beternak ayam dan unggas lainnya.

BACA JUGA:Deretan Kasus Kejahatan Menonjol Diungkap Polres Beltim, Salah Satunya Pencabulan 14 Murid SD

“(ternak) Ikan nila itu ide yang sangat bagus. Itu bisa jadi salah satu upaya kita dalam meningkatkan jumlah pasokan domestik, karena secara agregate kita masih bergantung dengan pasokan dari daerah di luar Provinsi Bangka Belitung,” ujar Agus.

Adakan Bazar Murah    

Hal sama juga diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim Ikhwan Fachorozi. Ia menyatakan masyarakat Kabupaten Beltim harus mulai membiasakan diri untuk menanam sendiri tanaman pangan seperti cabai serta sayur mayur lainnya. Selain untuk menekan inflasi, hal ini juga dapat mendukung perekonomian keluarga.

Apalagi menurutnya mayoritas masyarakat Beltim memiliki lahan pekarangan yang cukup luas. Alangkah lebih baik jika lahan yang ada dimanfaatkan untuk kemandirian pangan.

“Kita menghimbau kepada masyarakat bahwa kita mempunyai lahan yang luas, sekarang bagaimana memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan ini,” ujar Ikhwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: