Angka Perkawinan Usia Anak Beltim Masih Tinggi, Jadi Perhatian Khusus di Peringatan HAN 2022

Angka Perkawinan Usia Anak Beltim Masih Tinggi, Jadi Perhatian Khusus di Peringatan HAN 2022

Foto bersama saat peringatan HAN Tahun 2022 Kabupaten Beltim di Auditorium Zahari MZ, Kamis (21/7)-Ist-

Hal itu juga sejalan dengan tema HAN yang diusung tahun ini yakni ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’. Yang bermakna pemerintah sangat serius menangani berbagai isu terkait perlindungan anak.

“Kita terus berkomitmen untuk senantiasa berupaya menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Beltim, sebagai perwujudan Kabupaten Layak Anak yang dianugerahkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI,” papar Ronny.  

BACA JUGA:Peringatan HAN 2022 di Beltim, Purwenda: Jangan Berikan PR Terlalu Banyak ke Siswa

BACA JUGA:Sadis! Rahman Dahiri Habisi Nyawa Janda Muda Garut dengan 12 Tusukan

Sementara itu Bupati Beltim Burhanudin dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Adminitrasi Pemerintahan juga memberikan imbauan.

Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama fokus menangani permasalahan anak di Kabupaten Beltim seperti tingginya angka putus sekolah, pernikahan dini dan kekerasan seksual terhadap anak.

“Karena tentunya untuk mengatasi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga dibutuhkan peran dan dukungan seluruh pihak untuk saling bahu membahu dan meningkatkan kepedulian akan kondisi anak di Beltim,” ajak Sayono saat membuka Peringatan HAN Kabupaten Beltim.

BACA JUGA:Usai Kunker ke BPBLB, Harianto Minta Pemprov Babel Tingkatkan Budidaya Ikan Laut

Kata Sayono masih banyak anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Padahal kata Sayono yang punya peranan terpenting dalam kehidupan dan tumbuh kembang anak.

“Pola pengasuhan positif, pemenuhan kebutuhan anak akan makanan bergizi dan sehat serta menanamkan nilai agama dan moral dalam kehidupan. Ini yang dibutuhkan anak,” ujarnya.

Maka dari itu dibutuhkan leran orang tua dalam pengasuhan positif. Yakni dengan membangun ikatan emosional, kasih sayang, perhatian dan rasa aman serta lain sebagainya. Anak juga perlu diajarkan cara menyelesaikan masalah.

BACA JUGA:Beliadi Apresiasi Bebak Institute, Siapkan Program Tabungan Pohon Balsa

“Maka dari itu marilah kita sebagai orang tua mengajarkan segala kebaikan kepada anak-anak serta menjadi tauladan. Agar mereka nantinya menjadi SDM yang bermanfaat bagi bangsa dan agama serta tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif,” tandas Sayono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: