Harga TBS Petani Beltim Masih Rendah, DPRD Pertanyakan Regulasi dan Pengawasan DPKP Babel
Ilustrasi TBS Petani Sawit--
BACA JUGA:Bambang Patijaya Ucapkan Belasungkawa, Laka Tambang di Matras Telan Korban Nyawa
DPKP Babel mengumpulkan penyuplai data dan bersama GAPKI, APKASINDO, serta pihak terkait lainnya untuk melakukan pembahasan sampai penetapan harga TBS.
Haruldi melanjutkan, sebetulnya harga TBS di pasar fluktuatif. Dan boleh jadi lebih tinggi daripada harga yang ditetapkan Provinsi seperti sebelum ada kebijakan pelarangan ekspor.
"(Saat itu) harga pasar sangat tinggi dan harga Provinsi tidak dilirik namun dengan kondisi yang semuanya mendukung," kata Haruldi.
Mendapat kesempatan bertanya, Ketua Komisi II DPRD Beltim Sardidi meminta kejelasan soal sanksi yang dapat diberikan sebagai dampak dari penetapan regulasi tersebut.
BACA JUGA:Anggota Polisi yang Diamankan Terkait Pembunuhan Brigadir J Bertambah Jadi 16 Orang
"Apa sanksinya jika perusahaan tidak mengiindahkan," sebut Sardidi.
Berkenaan hal tersebut, Subkoordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ahmad Zainul Fikri memberikan penjelasan. Ada beberapa kondisi yang terjadi di lapangan.
Namun untuk edaran penetapan TBS yang ditetapkan pemerintah mengikat antara mitra dan perusahaan. Yaitu mitra seperti yang dimaksud dalam Permentan.
Sehingga di lapangan terdapat beberapa hal dan kondisi yang tidak terpenuhi jika di tindaklanjuti dengan sanksi.
BACA JUGA:Bisnis Timah, Warga Kecamatan Manggar Gelapkan Uang Modal Ratusan Juta
BACA JUGA:10 Tips Safety Riding Honda Babel Sebelum Melakukan Perjalanan
Menanggapi hal itu, Sardidi menyampaikan bahwa dari beberapa kondisi tersebut terdapat kewenangan yang tidak dapat dilakukan oleh pemerintah daerah.
Akan tetapi, pemerintah daerah lah yang memiliki wilayah tempat lokasi investasi. Karenanya dampak yang terjadi pasti akan diterima oleh masyarakat setempat.
"Untuk itu pemerintah daerah harus dapat mencari solusi yang dapat membuat seluruh pihak terutama masyarakat petani begitupun investor agar dapat saling menguntungkan," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: