Masyarakat Belitung Kecam Aksi Guru Hajar Murid SD, Jangan Main Tampar!

Masyarakat Belitung Kecam Aksi Guru Hajar Murid SD, Jangan Main Tampar!

Tangkapan layar video guru SD Tanjungpandan yang menghajar murid di depan ruang kelas--

BACA JUGA:Belum Selesai Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kini Ferdy Sambo Dilaporkan Suap LPSK

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung (Lambel), H Abdul Hadi Adjin, juga sangat menyesalkan tindakan terlalu kasar terhadap anak didiknya.

Kata Abdul Hadi Adjin, kejadian itu tentu sangat memalukan. Untuk itu, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Belitung harus bertindak dengan cepat dan tegas.

"Saya harap kepala dinas bisa mengambil sikap terhadap anak didik yang mengalami kekerasan. Anak harus diberikan pembinaan jangan sampai mendapatkan tekanan jiwa yang berat," pintanya. 

Dari informasi yang dihimpun, aksi tindak kekerasan dilakukan guru olahraga di SD Negeri 33 Tanjungpandan. Kejadiannya pada hari Jumat (12/8) lalu.

BACA JUGA:Pj Gubernur Babel Optimis Soal Regulasi Tambang, Ilegal menjadi Legal Butuh waktu

Kabar terakhir yang didapat Belitong Ekspres, tindak kekerasan oleh guru SD berinisial FM terhadap murid FNI, sudah berakhir dengan kata maaf dan damai.

Kedua belah pihak sudah membuat surat pernyataan surat kesepakatan damai dan tidak melanjutkan permasalahan tersebut ke jalur hukum.

Guru SD yang bersangkutan mengaku salah. FM meminta maaf atas keselahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. 

Kemudian Belitong Ekspres berusaha mendatangi SD Negeri 33 yang ada di Kawasan Air Kelubi, Desa Aik Rayak Tanjungpandan.

BACA JUGA:Kasus 8,873 Ton Timah Balok Baru Jerat 3 Tersangka, Pengusaha H.Ud dan Smelter Ditunggu

Namun pada saat itu, tampak kondisi sekolah sudah sepi. Siswa dan para guru sudah meninggalkan sekolahan.

Saat diminta tanggapan kepala SD Negeri 33 Tanjungpandan Gusrina Sariwati terkesan bungkam dan enggan untuk berkomentar menanggapi peristiwa tersebut.

Beberapa kali nomor handphonenya dihubungi Belitong Ekspres, namun tidak ada jawaban dan respon dari kepala sekolah yang bersangkutan.

Sama halnya dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Belitung Soebagio. Ketika dikonfirmasi mengenai masalah ini Soebagio enggan berkomentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: