Mantan Kakanwil Kemenag Babel Kaget: Astaghfirullah, Pembangunan Masjid Dikorupsi

Mantan Kakanwil Kemenag Babel Kaget: Astaghfirullah, Pembangunan Masjid Dikorupsi

Ilustrasi: Kasus Tipikor pembangunan masjid asrama haji transit Kemenag Babel 2020--Jawapos.com

BACA JUGA:Ketua Fraksi Gerindra DPRD Babel Sampaikan Pendapat Akhir Terhadap Raperda Perubahan APBD 2022

“Mulai dalam penentuan konsultan dan pemborong saja pasti ada peran pihak lain seperti Pokjanya terutama dalam hal lelang.  Hingga –perjalanan pembangunan- setelah konstruksi dan bangunan masjid itu diketahui dan disadari miring itu, kemudian ada sebuah keputusan yang harus diambil apakah proyeknya harus diteruskan atau stop. Nah dalam hal ini tentunya tidak bisa beban tanggung jawab hukumnya hanya sebatas PPK dan konsultan saja,” sebutnya.

Tak cukup di situ, setelah konstruksinya turun dan miring itu ada inisiatif untuk memperbaiki dengan cara  meminta penambahanan anggaran lagi sebesar Rp 1 miliar itu.

“Kita dapat kabar juga, ternyata untuk memperbaiki konstruksi yang turun dan miring itu menggunakan anggaran Kementerian Agama. Lagi-lagi PPK tentunya tidak bisa seorang diri meminta anggaran tambahan ke pusat itu. Tentu ada peran dari atasan sang PPK tak lain adalah PA. Maka dari itu sangat ganjil kalau sampai pertanggung jawaban hukumnya hanya sebatas 2 orang itu saja,” ujarnya.

“Tapi saya yakin jaksa penyidiknya profesional untuk itu semua. Hanya menunggu waktu serta seiring dengan perkembangan penyidikan saja. Tapi sekali lagi, para tersangka tahap perdana itu jangan  mau ditumbalkan. Lebih baik buka-bukaan saja.  Bernyanyilah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: