Komunitas Raje Teran Belitong Manfaatkan Lahan Reklamasi PT Timah untuk Ternak Madu Trigona

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Komunitas Raje Teran Belitong manfaatkan Lahan reklamasi PT Timah Tbk di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) untuk ternak madu Trigona.

Lahan reklamasi PT Timah di Kabupaten Beltim dipilih untuk madu teran trigona karena memiliki banyak pohon akasia Mangium. Pohon akasia itu bisa digunakan penempatan keloni madu teran tersebut.

Dua lokasi reklamasi PT Timah yang dimanfaatkan Komunitas Raje Teran Belitong untuk ternak Madu Trigona itu terletak di Aik Birah dan Aik Jambu di Kecamatan Manggar.

"Alhamdulillah, kawan-kawan komunitas antusias penempatan keloni lebah di lahan reklamasi PT Timah ini," kata Ketua Komunitas Raje teran Belitong Yuliyandra.

BACA JUGA:Oknum Polisi Hamili Pacar, Bripda S Tidak Mau Tanggungjawab, Malah Dihajar

BACA JUGA:Bawaslu Beltim Konsolidasi Pengawasan Pemilu 2024, Tantangan dan Strategi Pencegahan

Yuliyandra menjelaskan, pohon Akasia Mangium sangat cocok untuk lebah madu karena nektar atau cairman manis yang terdapat dalam bunga tanaman itu tidak pernah putus.

Sebab, nektar Akasia bersumber dari daun muda dan tidak putus, sehingga tidak mengandalkan musim dalam memproduksi madu Teran atau Trigona ini.

"Jadi antara lahan reklamasi dan kawan komunitas itu sangat klop, kita memanfaatkan lahan itu untuk pengembangan keloni lebahnya dan peningkatan produksi madunya," jelas Yuliyandra.

Selain itu, kerja sama ini, PT Timah Tbk bisa mendukung komunitas Raje Teran Belitong dan komunitas bisa menjaga lahan reklamasi tersebut.

BACA JUGA:Ribuan Masyarakat Belitung Hadiri Manaqib Qubro di Ponpes Daarul Arofah, Habib Luthfi Ajak Cintai NKRI

BACA JUGA:Perpustakaan Desa Cendil Meraih Penghargaan Program TPBIS 2022

"Jadi sebelum kami ke sana, kami survey dulu lahan, apakah banyak akasia Mangium disana, ternyata banyak di lahan reklamasi ini," terangnya.

Oleh karena itu, kedepan ia berharap lokasi reklamasi PT Timah Tbk ini bisa dimanfaatkan menjadi konsep pariwisata lebah, karena di Belitung sendiri belum ada kawasan murni untuk pariwsata lebah tanpa sengat.

Sumber: