Hasil Survei PWS: Perindo Tembus Empat Besar Parpol Peduli Pertanian

Hasil Survei PWS: Perindo Tembus Empat Besar Parpol Peduli Pertanian

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) -Ist-

"Indonesia ke depan menghadapi tantangan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pada 2045, jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa, atau bertambah 40 juta dari saat ini. Ditambah dengan efisiensi dari digitalisasi, kebutuhan lapangan kerja akan semakin besar," ujarnya.

Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, tantangan atas lapangan kerja bagi generasi muda perlu dipecahkan dengan penciptaaan lapangan kerja secara masif. Yakni, melalui percepatan masyarakat yang belum produktif menjadi produktif dan menjadi pencipta lapangan kerja baru. 

BACA JUGA:Tokoh Riau Sekaligus Srikandi DPD RI Intsiawati Ayus Gabung ke Partai Perindo

Hal ini konsisten ditunjukkan Partai Perindo --yang dikenal peduli rakyat kecil, solutif atas penciptaan lapangan kerja dan konsisten memperjuangkan Indonesia sejahtera.

Lalu diimplementasikan melalui berbagai kerja nyata sejak Partai Perindo didirikan, antara lain bantuab Gerobak Perindo, Modal Usaha untuk UMKM, program bantuan peralatan, traktor, mesin perontok padi.

Kemudian bantuan pupuk, perahu Nelayan, _cooler box_ ikan, pendampingan, pelatihan untuk petani dan nelayan, keterampilan untuk kaum perempuan, dan masih banyak lagi.

HT mengatakan dampak yang lebih besar akan terjadi apabila Partai Perindo --yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu-- menjadi partai besar. 

Dengan kebijakan yang berpihak pada percepatan rakyat kecil agar lebih produktif, rakyat bisa naik kelas lebih cepat.  

"Ke depan, kalau kita lihat proyeksi riil, proyeksi _official,_ resmi, di tahun 2045 jumlah penduduk kita 319 juta, sekarang 276 juta," ujarnya.

Bisa dibayangkan kebutuhan lapangan kerja baru itu berapa besar. 40 juta lebih lapangan kerja baru yang harus disiapkan," imbuh HT.

BACA JUGA:Letjen (Purn) Ali Hamdan Bogra Dilantik Hary Tanoesoedibjo, Pimpin Partai Perindo Papua Barat Daya

Di sisi lain, digitalisasi berujung pada efisiensi. "Pekerjaan yang dikerjakan 10 orang, bisa cukup dengan 2-3 orang. Jadi, artinya apa? Kebutuhan lapangan kerja itu lebih besar lagi."

Saat memaparkan solusi atas permasalahan lapangan kerja bagi generasi muda, HT menguraikan saat ini jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 99% dan sisanya kurang dari 1% adalah pelaku usaha non-UMKM, termasuk BUMN.

"Apakah mungkin PT-PT, termasuk BUMN, menciptakan lapangan kerja 60 juta lebih misalnya dalam waktu 20 tahun mendatang? Tidak mungkin. Pasti tidak mungkin, sehingga tidak ada cara lain," katanya.

Kita harus mampu mengentaskan pihak-pihak yang sekarang mungkin belum produktif untuk menjadi produktif, sehingga mereka ikut serta membangun ekonomi. Ikut serta menciptakan lapangan kerja. Ikut serta membayar pajak. Jadi, mesin ekonomi Indonesia itu jadi besar," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: