Bakau Institute Diskusi Mengenai Kondisi dan Pengembangan Pariwisata Belitung

Bakau Institute Diskusi Mengenai Kondisi  dan Pengembangan Pariwisata Belitung

Webinar secara daring oleh Bakau Institute kali ini bertema “Model Alternatif Pengembangan Kepariwisataan Non-Bahari di Bangka Belitung-Ist-

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Lembaga Konsultan Hukum dan Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (LKHKP-WP3K) Bangka Belitung (Babel) atau Bakau Institute gelar diskusi rutin dalam webinar series III. 

Webinar secara daring oleh Bakau Institute kali ini bertema “Model Alternatif Pengembangan Kepariwisataan Non-Bahari di Bangka Belitung, pada Rabu (15/2/2023) malam.

Diskusi ini lebih menekankan pada kondisi pariwisata di Belitung. Kemudian untuk menjawab keresahan oleh rekan-rekan Bakau Institute dalam mengetahui permasalah dan bagaimana solusi mengenai pariwisata, khususnya di Kabupaten Belitung. 

Diharapkan diskusi yang diselenggarakan LKHKP-WP3K tersebut dapat menjadi pemicu semua kalangan untuk peka terhadap permasalah parwisata di daerahnya.

BACA JUGA:Baznas Bellitung Gelar Pembinaan Dai Zakat

Narasumber dalam Webinar Series III ini ialah salah satu anggota dari Bakau Institute, yaitu Arief Pradhana, yang sekarang menjadi dosen untuk Program Studi Pariwisata Syari’ah di Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, Cirebon. 

Lalu, narasumber berikutnya ialah Debby Fifiyanti, yang merupakan dosen Program Studi Usaha Perjalanan  Wisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, Surakarta.

Untuk narasumber dari sisi pemeritahan ialah Bapak Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie. Webinar dibuka dengan opening speech dari executive director Bakau Institute, Agustari.

Agustari menegaskan bahwa Bakau Institute akan menjadi rumah bagi akademisi Belitung untuk mengabdi dan berkarya. Salah satu agendanya ialah dengan mengadakan webinar setiap bulan dengan tema yang berbeda. 

“Bakau Institute berkomitmen untuk terus berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam sektor penelitian pembangunan di Bangka Belitung secara umum dan Belitong secara khusus," kata Agus. 

BACA JUGA:Komisi 1 DPRD Babel Kunjungi KPU Provinsi Jambi, Koordinator Hibah Pemilukada 2024

Sementara itu, narasumber Arif menjelaskan, mengenai permasalahan-permasalahan klasik yang ada dalam pariwisata di Belitung.

 "Seperti masalah potensi yang tidak dimanfaatkan secara optimal, teknik pengembangan, hingga berbagai dampak positif dengan adanya alternative objek wisata non-bahari," bebernya. 

Narasumber lainya, Debby, lebih menekankan pada penjelasan pengelolaan desa wisata secara profesional sebagai alternative objek selain bahari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: