Pembangunan Jalan Buluh Tumbang ke Buding dan Kelapa Kampit Batal Dibangun, Wakil Ketua DPRD Babel Kecewa
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Babel, Beliadi--
BELITONGEKSPRES.CO.ID - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi, kecewa pembangunan jalan dari Buluh Tumbang ke Buding Kelapa Kampit tidak batal dilakukan.
Pembangunan jalan dari Buluh Tumbang, Tanjungpandan, Belitung, ke Buding Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur tidak terealisasi menggunakan dana Instruksi Presiden (Inpres) Tahun 2023.
Pahadal, infrastruktur jalan di Pulau Belitung memiliki peran krusial dalam memacu ekonomi masyarakat dan menjembatani perkembangan yang seimbang antar wilayah kabupaten.
Inilah alasan mengapa Beliadi senantiasa mendorong upaya untuk mencapai tujuan tersebut, terutama dalam hal pengembangan jalan di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur (Beltim).
Poin utama perhatian Beliadi adalah pembangunan jalan yang menghubungkan Bulu Tumbang, Buding, dan Kampit dengan panjang total sekitar 50 kilometer. Beliadi berharap bahwa jalan Buluh Tumbang - Buding - Kampit ini akan dianggarkan dalam Inpres 2023.
Namun, apakah rencana ini dihilangkan, tidak diajukan, atau kurang mendapat dukungan, atau mungkin karena Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Babel tidak memiliki kemampuan untuk memperjuangkan kebutuhan Babel di tingkat pusat, masih menjadi pertanyaan.
"Dalam situasi di mana semua provinsi berlomba-lomba keras di tahun 2022 untuk memastikan pembangunan jalan menggunakan dana Inpres pada tahun 2023, Babel justru terlewatkan dan hanya mendapat alokasi yang sangat terbatas, hampir tak terhitung," ungkap Beliadi kepada Belitong Ekspres pada hari Rabu (30/8/2023).
Menurut Beliadi, jalan dari Buluh Tumbang ke Buding hingga Kampit yang sudah lama diminta oleh masyarakat Belitung Timur tidak masuk dalam program anggaran Dana Inpres 2023.
BACA JUGA:Kurang Inovasi, Beliadi Sentil Pemprov Babel Selalu Pakai Strategi Lama untuk Genjot PAD
Kata dia, padahal anggaran Dana Inpres 2023 sebelumnya telah dialokasikan sekitar Rp16,6 triliun, ditambah dengan tambahan hingga 32 triliun rupiah.
"Namun, Bangka Belitung hanya mendapat 3 paket proyek, yaitu di Belinyu sebesar 49 miliar rupiah, Simpang Nanas - Bulu Tumbang saya lupa angkanya dan Selat Nasik sebesar 10 miliar rupiah," terang Beliadi.
Di sisi lain, provinsi-provinsi lain seperti Sumatera Selatan mendapat alokasi Rp490 miliar, Bengkulu Rp327 miliar, Lampung Rp800 miliar, Jambi Rp400 miliar, Kepulauan Riau Rp 640 miliar dan Riau Rp 687 miliar.
Oleh karena itu, sebagai perwakilan masyarakat di legislatif, Beliadi memberikan saran agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah pusat. Hal ini penting agar masukan dari daerah lebih mudah diakomodasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: