Gelombang Serangan Baru AS dan Inggris, Targetkan Kelompok Houthi di Yaman

Gelombang Serangan Baru AS dan Inggris, Targetkan Kelompok Houthi di Yaman

Sebuah pesawat lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran militer di Yaman, yang ditujukan pada milisi Houthi.--Antara

Mohammed al-Attab dari Al Jazeera yang dilaporkan dari Sanaa mengatakan bahwa beberapa serangan udara terjadi di daerah pegunungan yang menurut Houthi telah menjadi target sebelumnya. 

Serangan ini meningkatkan serangan udara oleh AS dan Inggris untuk mengurangi kemampuan Houthi untuk melukai pasukan maritim AS dan Inggris serta menyerang kapal-kapal Israel. 

Houthi menganggap serangan ini sebagai tekanan pada Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza dan mengakhiri blokade di sana.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengutuk serangan terhadap Yaman dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, berpendapat bahwa serangan tersebut merusak perdamaian dan keamanan internasional dan bertentangan dengan klaim Washington dan London bahwa mereka tidak mendukung perang yang lebih luas di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berjanji bahwa lebih banyak serangan akan dilakukan jika Houthi melanjutkan kampanye mereka. 

Serangan hari Sabtu ini adalah kampanye gabungan Inggris-AS yang ketiga terhadap Houthi. 

Kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran di negara-negara tersebut mengatakan bahwa kepentingan AS sebagai target yang sah karena dukungan militer dan diplomatik Washington kepada Israel dalam perangnya di Gaza.

Negosiasi sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas terkait perang di Gaza. 

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa perundingan tersebut diperkirakan tidak akan terhambat oleh serangan terbaru Barat di tengah kekhawatiran akan eskalasi yang lebih luas di Timur Tengah. 

Berita yang sedang berkembang menunjukkan kemungkinan adanya serangan yang lebih besar di masa depan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber