Belitung Kini Kekurangan Maskapai Penerbangan, Akibat Mobilitas Pasca Lebaran 2024 Cukup Tinggi

Belitung Kini Kekurangan Maskapai Penerbangan, Akibat Mobilitas Pasca Lebaran 2024 Cukup Tinggi

Mobilitas pasca lebaran 2024 yang cukup tinggi menyebabkan Belitung kekurangan Maskapai Penerbangan-dok/be-

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Pasca lebaran Idul Fitri 2024, Belitung dihadapkan pada tantangan kekurangan maskapai penerbangan.

Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian pun memberikan tanggapan mengenai kekurangan maskapai penerbangan dari dan ke Belitung pasca lebaran tersebut.

Berdasarkan pantauan Belitong Ekspres melalui online travel agent (OTA), beberapa hari ke depan sudah tidak ada lagi tiket maskapai penerbangan tujuan ke Jakarta.

Bahkan yang tersedia hanya pada hari Minggu, 21 April 2024, namun harus transit terlebih dahulu dan harganya cukup tinggi, yaitu di atas Rp 1 juta untuk tujuan Jakarta.

BACA JUGA:14 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2024 yang Wajib Kamu Coba!

BACA JUGA:Yamaha Vino 2024, Skutik Mini Terbaru yang Lebih Irit dari Honda BeAT

Sementara itu, penerbangan dari Jakarta ke Belitung pada Rabu, 17 April 2024, sudah tidak ada lagi penjualan tiket atau penuh. Tiket baru tersedia kembali pada Kamis, 18 April 2024.

Yuspian menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah daerah (pemda) terkait penambahan maskapai hanya sedikit.

Padahal, sebelumnya orang beranggapan bahwa Belitung sepi, namun kenyataannya berbeda. Kebutuhan masyarakat banyak, tetapi maskapainya yang sepi.

“Secara umum, ada sekitar 600 pesawat yang melayani penerbangan nusantara, namun saat ini hanya tersisa sekitar 400 pesawat di seluruh Indonesia,” kata Yuspian.

BACA JUGA:Lokasi Tambak Udang di Pulau Seliu Disegel Gakkum KLHK, Pasca Laporan DPRD Belitung

BACA JUGA:Kasus Pencurian LPG 3 Kg, Pemuda Tanjungpandan Belitung Babak Belur Diamuk Massa

Menurutnya, sekitar 65 persen dari 400 pesawat tersebut didominasi oleh salah satu maskapai. Situasi ini memaksa mereka untuk memilih daerah mana yang akan diterbangi.

Sebagai hasilnya, prioritas bukan lagi menjadi pertimbangan utama, melainkan superprioritas dalam menentukan rute penerbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: