Rumah Betang Tumbang Gagu: Keindahan dan Keunikan Wisata Budaya di Kalimantan Tengah

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Rumah Betang Tumbang Gagu di Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Kalimantan Tengah.

Rumah adat khas Sampit Kalimantan Tengah ini menawarkan keindahan dan keunikan yang tidak bisa Anda temukan di tempat lain.

Terletak di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang, Rumah Betang ini menjadi saksi bisu dari budaya dan sejarah masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah.

Rumah Betang Tumbang Gagu tidak hanya sekedar tempat tinggal, tetapi juga simbol dari kebersamaan dan gotong royong masyarakat Dayak.

Bangunan rumah wisata budaya Betang Antang Kalang di Kalimatan Tengah ini terbuat dari kayu ulin yang terkenal sangat kuat dan tahan lama.

BACA JUGA:Pulau Beras Basah: Destinasi Wisata Populer di Samarinda dengan Keindahan Tak Terlupakan

Dengan panjang yang mencapai puluhan meter, rumah ini mampu menampung beberapa keluarga dalam satu atap, mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak yang mementingkan kebersamaan.

Arsitektur Rumah Betang juga sangat unik. Atapnya yang tinggi dan bentuknya yang memanjang mencerminkan adaptasi masyarakat Dayak terhadap lingkungan alam sekitar.

Bagian dalam rumah dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Dayak yang penuh dengan makna filosofis dan spiritual. Keindahan ukiran ini menambah daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung.

Selain itu, Rumah Betang Tumbang Gagu pernah masuk dalam nominasi situs sejarah terpopuler dalam ajang penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) pada tahun 2017.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Eksotis di Kalimantan Timur, Membebaskan Jiwa dengan Keindahan Bukit Biru

Pengakuan ini menunjukkan betapa pentingnya situs ini dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Dengan mendapatkan pengakuan ini, Rumah Betang Tumbang Gagu semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi.

Untuk mencapai Rumah Betang Tumbang Gagu, Anda harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, sekitar 10 jam dari pusat kota Sampit.

Sumber: