Juara Liga Korupsi Indonesia: Peringkat Klasemen Kasus Terbesar Hingga Februari 2025

3. Kasus BLBI – Rp138,4 Triliun

Meski sudah lebih dari dua dekade berlalu, skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih menjadi salah satu kasus terbesar dalam sejarah Indonesia, yang hingga kini belum sepenuhnya terselesaikan.

Berdasarkan temuan dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2000, negara mengalami kerugian mencapai hingga Rp138,4 triliun akibat penyalahgunaan dana BLBI.

BACA JUGA:Perjalanan Karier Riva Siahaan: Dari Petinggi Pertamina hingga 'Mabok Oplosan BBM'

Sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil alih kasus ini, berbagai kontroversi telah mewarnai proses hukumnya. Menurut laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), hingga tahun 2006, kejaksaan telah memeriksa 65 debitor yang terlibat. 

Namun, hanya 16 orang yang akhirnya dibawa ke pengadilan. Sebagian besar dari mereka telah menjalani hukuman, sementara 11 kasus dihentikan dan 38 lainnya tetap tanpa kejelasan hingga saat ini.

4. Penyerobotan Lahan PT Duta Palma – Rp78 Triliun

Kasus korupsi penyerobotan lahan sawit PT Duta Palma Group berawal dari kebijakan Raja Thamsir Rachman, Bupati Indragiri Hulu periode 1999-2008, yang menerbitkan izin lokasi dan izin usaha perkebunan (IUP) untuk 4 perusahaan di bawah naungan PT Duta Palma Group.

Surya Darmadi, pemilik PT Duta Palma Group, kemudian menjadi tersangka dalam kasus ini. Ia diduga menyerobot lahan kelapa sawit seluas 37.095 hektar di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, dan mengelola lahan tersebut tanpa izin resmi sejak 2003 hingga 2022.

BACA JUGA:Awal Mula Terungkapnya Korupsi Pertamina Patra Niaga yang Rugikan Negara Rp193,7 Triliun

Kejaksaan Agung mengungkap bahwa tindakan ini menyebabkan kerugian negara yang mencapai Rp78 triliun, menjadikannya salah satu kasus korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia. Surya Darmadi juga diduga telah menyerobot kawasan hutan lindung.

Selain penyerobotan lahan, Surya Darmadi juga diduga melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang, dengan membuka serta mengelola perkebunan kelapa sawit tanpa izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta tanpa hak guna usaha dari Badan Pertanahan Nasional.

5. Korupsi PT TPPI – Rp37,8 Triliun

Kasus korupsi PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) mengungkap dugaan penyalahgunaan kondensat migas senilai USD 2,7 miliar atau setara Rp37,8 triliun. Dalam kasus ini, dua terdakwa, Raden Priyono dan Djoko Haryono, dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara.

Kasus ini berakar dari krisis ekonomi 1998, yang menyebabkan PT TPPI terpuruk dan akhirnya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun, pada 2008, perusahaan kembali mengalami kesulitan keuangan akibat lonjakan harga bahan baku dan rendahnya harga jual, yang berujung pada kerugian besar dan dugaan korupsi dalam pengelolaannya.

Sumber: